Campak merupakan penyakit yang dapat menular. Penyakit ini disebabkan oleh virus RNA dari  genus Morbilivirus dan family Paramyxoviridae. Penyebarannya dapat melalui udara di mana virus bertahan di udara selama kurang lebih 2 jam. Bisa juga melalui permukaan benda yang terkena percikan liur orang yang terinfeksi campak.
Campak merupakan salah satu penyebab kematian pada anak-anak di negara berkembang, termasuk di Indonesia. Umumnya, penderita campak berusia 1-2 tahun. Menurut data Kemenkes, ada lebih dari 11.000 kasus campak setiap tahunnya. Jumlah yang tentunya sangat besar mengingat masih banyak kasus campak yang tidak terdata atau terkonfirmasi.
Gejala Campak
Saat seseorang menderita campak, dirinya akan mengalami:
Demam tinggi
Mata merah
Hidung beringus
Nyeri
Lemas
Hilang nafsu makan
Setelah 2 sampai 4 hari, penderita campak akan mengalami ruam di seluruh tubuh yang disertai pembengkakan pada kelenjar getah bening.
Seseorang yang mengalami komplikasi akibat campak akan memiliki gejala seperti diare, infeksi telinga, bronkitis, infeksi paru (pneumonia), infeksi otak (ensefalitis), dan kebutaan.
Penyebaran Campak
Campak umumnya menular lewat droplet. Misalnya saat seorang penderita campak bersin dan batuk. Semua penderita campak berpotensi menginfeksi orang lain. Baik yang tua maupun muda. Terlebih pada balita yang belum divaksin campak.
Oleh sebab itu, untuk mencegah penyebaran campak sangat penting untuk mendapatkan vaksinasi campak. Selain itu seseorang harus membiasakan pola hidup bersih, serta menjaga jarak dari penderita campak.
Lebih dari 95% anak yang sudah diimunisasi campak tidak akan terkena campak. Namun seiring usia, daya tahan tubuh pasti akan menurun. Maka sangat penting untuk melakukan imunisasi ulangan sehingga imunisasi campak menjadi lebih lengkap. Hal ini akan meminimalisir peluang terinfeksi campak.
Cara Agar Anak Sembuh dari Campak
Lama penyembuhan campak akan bergantung pada daya tahan tubuh penderita. Semakin tinggi daya tahan, semakin cepat seseorang sembuh dari campak. Beberapa obat dapat membantu mengurangi gejala campak, ataupun meningkatkan daya tahan tubuh untuk mempercepat proses penyembuhan.
Agar penderita campak dapat lebih cepat sembuh, sebaiknya penderita mengkonsumsi obat penurun panas, mencukupi kebutuhan cairan, dan mengkonsumsi vitamin A. Selain itu, seseorang yang terkena campak harus membiasakan hidup bersih dengan rajin mandi, terutama dengan air hangat.
Vaksin Campak MMRV
Vaksin MMRV adalah vaksin untuk mencegah campak. Vaksin ini adalah paket lengkap karena bukan hanya mencegah campak namun juga Gondongan, Rubella, dan Varicella (Cacar Air).
Pemberian vaksin MMRV bisa dimulai pada anak-anak sejak berusia 9 bulan. Lalu diberikan booster pada usia 12 sampai 15 bulan. Dosis kedua vaksin MMRV bisa diberikan antara rentang usia 4-6 tahun.
Sayangnya belum semua fasilitas kesehatan menyediakan vaksinasi campak MMRV. Oleh sebab itu, pastikan untuk mencari tahu terlebih dahulu fasilitas mana yang menyediakan vaksin MMRV. Terutama layanan vaksin MMRV ke rumah di masa pandemi seperti sekarang agar tidak perlu antri dan berkerumun di klinik.
Itulah beberapa info mengenai campak pada anak. Semoga bermanfaat untuk kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H