ANTARA BAHAGIA DAN SEDIH
Kriiiiiiing........kriiiiiing.........kriiiiiing...........
Jam weker ku pun berbunyi yang menandakan waktunya solat subuh telah tiba, yaitu jam 04.45 Wib. Seperti biasa aku selalu solat berjamaah di rumah yang di imami oleh sosok gagah dan laki-laki yang aku kenal pertama di dunia ini yaitu Ayah.
Setelah solat Subuh, seperti biasa aku selalu membantu bunda memasak untuk sarapan pagi. Bunda memang pintar memasak, kebiasaan bunda setelah sebelum ayah berangkat kerja, selain menyiapkan sarapan pagi untuk ayah, bunda tidak lupa pula meyiapkan bekal makan siang untuk ayah yang dimasukkan ke dalam rantang ukuran kecil oleh bunda, karena memang menurut ayah lebih enak masakan bunda daripada masakan-masakan yang diluar sana.Â
Ayah jarang sekali makan diluar terkecuali diajak makan oleh teman-teman kantornya.
Siti, nanti siang kamu jangan kemana-kemana ya nak, bunda mau bicara sama kamu. Ucap bunda kepadaku waktu berada di dapur.
Baik, bunda.
Tiba-tiba terdengar HP ku berdering, bergegas aku masuk kamar untuk melihat siapa gerangan yang menelepon. Ternyata bang Romi yang menghubungi ku.
Assalamualaikum bang.......
Walaikumsalam Siti, apa kabar?.....tanya bang romi membuka perbincangan......