Mohon tunggu...
SirriSaqti
SirriSaqti Mohon Tunggu... Musisi - Poin Tiga imaji: Aksara-Warna-Melodi

terus berusaha mencari cara agar hidup menjadi berguna bagi sesama.~

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kesepian Ini

13 Maret 2022   02:00 Diperbarui: 13 Maret 2022   02:07 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pluviophile, Pecinta Hujan via https://500px.com

Kehilanganmu adalah nestapa;
kesepian air hujan di bawah payung hitam

Sesal dan air mata berkelindan
menggenang bercampur lumpur keruh di kubang jalan

Dan celakanya
aku tak mampu membalikkan kenyataan!

Sungguh, sedetik yang berlalu adalah masa lalu yang tiada mungkin lagi 'kan terulang

Maka maafkanlah aku, Sayang
biarlah kesepian ini kutanggung sendiri
Sebagai hukuman
Merasakan tetes air hujan yang serupa jarum
Dingin menusuk tulang
Kejam menghadirkan kenangan
Tentangmu, tentang kita yang tak lagi menyatu dalam kenyataan

=====0=====

Maret 2022
~SirriSaqti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun