Kumpulan Puisi Pendek: Arang dan Abu
Oleh: SirriSaqti
(1)
pertengkaran t'lah usai;
menang tak jadi arang
kalah tak jadi abu.
aku memilih jadi air
sedang kau memilih jadi batu.
(2)
kobar asmara t'lah padam
menjadi arang, patah!
menjadi abu, berhamburan!
suatu waktu kita dapat mengenalinya dalam kenangan yang berwarna hitam kelabu.
(3)
patah arang!
remuk redam hati tuan
sebab ditinggal pergi hati puan.
cintanya tetap api, namun berwajah dendam.
(4)
hitam arang.
akhir perjalanan sebongkah kayu yang dibakar api.
maka pahamilah, hati akan menjadi sehitam apa bila rela dibakar amarah.
(5)
kau hancurkan satu karyaku
tak lantas membuatku patah arang!
sebab seribu cikal karya sedang berdiskusi dalam angan
ingin segera terwujud melalui guratan tanganku.
(6)
melihat cinta pada sebatang kayu rapuh; rela berkorban memberi kehangatan pada batu tungku, meski tubuhnya lebur jadi abu.
(7)
semula, cinta kita api unggun dalam kepungan kabut dingin
sebelum lalu padam
menjadi abu; beku
menggumpal dalam hening.
(8)
sesekali diamlah
pejamkan mata
dan kenanglah apa yang sudah terlewati sebagai abu rokok yang tak akan kau hisap lagi.
-----0-----
November, 2021
~SirriSaqti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H