kita adalah penganggur yang gemar minum anggur tuan cinta, hingga memabukkan.
kita miskin di antara yang miskin
tak punya apa-apa
selain tinta pena
setiap harinya kita mabuk!
kau menulis sajak terserak-serak
aku menulis lagu tergugu-gugu
sepanjang waktu terkelu
o, malang nian nasib kita
rawan kini selimuti hati
malam dikuasai sepi
tuan cinta pun pergi dengan hanya menyisakan secawan anggur.
tak cukup bagi kita
yang pemabuk berat anggur cinta.
kita pun hancur!
jatuh tersungkur ....
-----0-----
Oktober, 2021
~SirriSaqti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H