Mohon tunggu...
SirriSaqti
SirriSaqti Mohon Tunggu... Musisi - Poin Tiga imaji: Aksara-Warna-Melodi

terus berusaha mencari cara agar hidup menjadi berguna bagi sesama.~

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kumpulan Puisi Pendek: Kabut

27 Oktober 2021   01:39 Diperbarui: 27 Oktober 2021   01:50 3005
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(1)
kabut pagi mengurung diri.
kesepian, begitu mencekam sedari malam.
kangenku tak berbuah apa-apa;
hanya sebutir embun menetes di pelipis mata.

(2)
di antara kabut dingin aku sembunyi, menulis puisi untuk kekasih.
kau rupawan, tapi untuk berterus terang, aku tak cukup keberanian.

(3)
keangkuhan bagai batu.
tetap membangkang meski kabut hidup menghantam.

(4)
tak ada jalan keluar!
kabut tebal
geram menghadang.
tapi kita punya cinta;
sebagai nyala penghangat jiwa.

(5)
pada mata yang berkaca-kaca, aku melihat cinta.
aku ini angin, bertekad membawa pergi kabut gelap yang meliputi hatimu nan putih.

(6)
waspada itu perlu.
sebab hal buruk bagai kabut, tetiba datang halangi pandangan.
maka, melangkahlah dengan akal
agar tak tersesat dalam kegelapan.

(7)
tak selayaknya kita takut
pada kabut atau cuaca buruk.
selama hidup terselimuti cinta, percayalah ... segala ketakutan akan berakhir dalam pelukan.

-----0-----

Oktober, 2021
~SirriSaqti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun