Kumpulan Puisi Pendek: Hitam dan Putih

Kumpulan Puisi Pendek: Hitam dan Putih

(1)
menatap masa depan dari balik kacamata hitam
tak kulihat apa-apa selain kedip cahaya---berlambai-lambai di sudut bening bola matamu, kekasih.

(2)
hitam usam masa lalu
putih abu-abu masa depanku
tiada duka nestapa di antaranya
ketika mataku diliputi penuh oleh cinta.

(3)
mata
dalam menatap kehidupan.
hitam saat terpejam
putih saat terbuka.
agar berjalan seimbang;
diciptakanlah kedipan.

(4)
dirias lembut usia;
rambut bapak memutih
wajah ibu mengeriput
tegar menggenggam cinta
duduk tersenyum di teras senja
menunggu malam tiba.

(5)
tiada yang pasti.

sesuatu yang dibayangkan terkadang hanyalah sebuah ilusi.

yang pasti itu mati;
lenyap atau terbungkus lawon putih.

(6)
dihitamkan malam
jingga senja menghilang
riuh kehidupan pun berganti
namun rinduku tetaplah utuh
menari liar
ingar bingar dalam ingatan!

(7)
kulukis wajah cinta
di atas kanvas semesta
kugores dengan tinta hitam putih;
sari pati warna yang meliputi kehidupan ini.

(8)
"kau sudah bertemu kekasihmu
lantas apa lagi yang kau risaukan?"

aku bertanya pada tuan kesepian; bayang hitam yang meringkuk di bulat bulan.

(9)
masa remaja
masa abu-abu
masa penentuan;
putih ataukah hitam
pilihan jalan kehidupan.

(10)
mencari kekasih baik.
hitam putih hanyalah kulit
dari hati yang menyembunyikan cinta.
ketuklah!
agar kau mengenalnya.

(11)
imajinasi bertarung dengan carut-marut kehidupan
terkapar di kertas selembar
menjadi puisi putih dan sajak hitam!
"siapa penyairnya?"
penjual kopi ketengan!

(12)
Kekasih, jadilah kau sebagai penunjuk arah
atau garis putih marka jalan raya
agar aku terhindar dari celaka serta bahaya.

(13)
Ramadan ialah kolam
yang berisi penuh kebaikan.

mandilah!
reguk airnya

bersihkan noda hitam hatimu
agar kembali putih di Idulfitri.

-----o-----

Mei, 2021

Ramadan, 1442 Hijriah

~SirriSaqti