La Campanella ...
denting suara dawai gitar mengalun dalam kesunyian, entah siapa yang memainkannya, mungkin juga iblis yang jelita, menggoda telinga-telinga manusia; terbuai lena.
tapi mungkin juga gadis yang baru pindah ke rumah kosong yang ada di ujung jalan itu, sebab kulihat dia sore tadi berjalan melewatiku, menggendong gitar sambil menutupi wajahnya dengan selembar tisu.
tampaknya ia sedang sedih, mungkin habis bertengkar dengan sang kekasih, mungkin ...
malam merambat cepat
semakin sunyi semakin jelas dentingannya, menusuk-nusuk isi kepala dan aku pun terlarut, hanyut dalam tiap-tiap alunan nadanya ... oh, begitu merdu
oh, begitu syahdu, namun sendu.
pukul tiga dini hari
tak terasa waktu memasuki pagi
suara-suara pun menghilang
senyap ... Â hatiku pun kembali sunyi.
La Campanella ...
entahlah esok malam, akankah terdengar lagi di telinga.~
Februari, 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H