(5)
malam memuntahkan kata-kata
jatuh memenuhi isi kepalaku.
tidak semuanya menjadi puisi, sebagian mengendap bersama ampas kopi.
(6)
tidak semua perasaan rinduku menjadi puisi, sebagian kularutkan ke dalam cangkir kopi, kuteguk saat mata mulai mengantuk---lelah dari memikirkanmu.
(7)
dari jarak yang jauh, di mana hutan dan gunung memisahkan
aku hanya dapat mencumbumu
dengan kecupan bibir pada cangkir kopiku.
(8)
oh, aku sedang berada di surga!
apakah kau tidak merasakannya?
oh, padahal sedari tadi kau di sini
menikmati secangkir kopi bersama
(9)
saat secangkir kopi mulai habis, ampas kopi pun terasa manis.Â
****Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!