(1)
pujangga gila!
meminjam kata-kata dari surga untuk menyayat hati manusia
yang mendengarkan pun terlena; seperti kisah iblis menyesatkan Adam dan Hawa.
(2)
Menara Bukit Manoreh
tersiluetkan senja di ambang sore
jingga menghitam
menoreh kenangan
sebuah kisah lampau
tentang cinta yang kini hilang
(3)
di ujung menara kebahagiaan;
kita berpesta air mata
antara menangis dan tertawa merayakan kesembuhan hati yang pernah luka tersayat cinta.
(4)
dalam percintaan
perlu sayatan-sayatan manis
pembangkit girah
karena hati perlu terluka
agar diri menjadi dewasa
berdiri tegak di atas luka-luka.
(5)
selain pandai merangkai kata rupanya kau juga pandai menoreh luka.
kejam!
di keindahan kalimat cinta, kau selipkan duri di dalamnya
(6)
ayat-ayat cinta
tersayat-sayat duka
patah sayapnya!
murka sirna
tengadah muka
beriba-iba lara di bawah langit hitam
bersetubuh dengan sajak-sajak luka
Februari, 2021
~SirriSaqti