***
tak perlu mengutarakan isi hati,
sebab diam juga adalah bahasa.
bukan emas atau tembaga
diamku;
adalah kilau cahaya
di saat malam gelap gulita.
***
ini malam sungguh berat sekali!
berkarung-karung rindu nomplok di pundakku.
duh!
semakin malam semakin sepi
semakin berat pundakku menanggung rindu.
***
akulah penggembala rindu itu, kekasih, hidup sendiri tanpa naungan
melangkah tak tentu arah di luas sabana malam
hanya demi ingin menyaksikan gemerlap bintang yang berkelip indah di bening bola matamu.
***
malam beranak kembar;
Hening dan Sunyi.
jarang menangis
tidak pula rewel
hanya saja, keduanya sering mengubrak-abrik hati.
*****o*****
~SirriSaqti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H