siang meradang
matahari bersinar sangat terang, membakar bumi dan seisinya.
tak memedulikan!
karena Itu bukanlah sebuah halangan.
orang-orang tetap sibuk bekerja
menunaikan kewajiban
mencari nafkah halal
memeras keringat dan air mata
demi sejumput rupiah.
sore menjelang
matahari tak segarang siang hari
orang-orang sibuk bersiap pulang
menuju rumah singgahan.
dan pada tubuh yang lelah
ada satu harapan tersisa;
melihat sebuah senyum semringah
di penghujung waktu senja.
~SirSaq
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!