Mohon tunggu...
SirriSaqti
SirriSaqti Mohon Tunggu... Musisi - Poin Tiga imaji: Aksara-Warna-Melodi

terus berusaha mencari cara agar hidup menjadi berguna bagi sesama.~

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ngopi Malam di Warung Mang Ujang

25 Agustus 2020   02:09 Diperbarui: 29 Agustus 2020   01:30 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca fenomena kehidupan
dari pojok warung kopi Mang Ujang yang di atas pintu dapurnya terdapat televisi tabung 14 inci.

Waktu sudah menunjukkan pukul 01 dini hari, cuaca dingin mulai datang menghampiri, buru-buru saja kuangkat ke atas etalase kayu segelas kopiku yang memang sudah hampir habis.

"Mang, seduhin kopi deh segelas lagi, dingin banget nih cuacanya malam ini".
"Siap Akang, tunggu sebentar kompornya lagi dipakai buat bikin mi" Mang Ujang menimpali.
"Hmm, lama dong ya? yaudah itu siaran tv ganti berita aja, sekarang kan lagi ramai tuh berita situasi dalam negeri!" aku menyuruh Mang Ujang mengganti program tv dan lalu Mang Ujang menggantinya dengan menyodok tombol program dengan sendok penggorengan.

Kopi yang kupesan belum jadi, Mang Ujang masih sibuk membuat mi rebus pesenan orang.

Aku mulai tertarik dengan berita di TV yang isi beritanya adalah tentang kebakaran di Kejagung dan sampai saat ini masih belum diketahui penyebabnya, dan berita menarik lainnya adalah tentang sejumlah tokoh yang mendeklarasikan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)
dan mereka menyebut KAMI sebagai gerakan moral yang berjuang demi mewujudkan masyarakat Indonesia sejahtera.

Sembari memasak mi rebus Mang Ujang nyeletuk "bisa ngepas gitu ya kejadiannya?"
"ngepas gimana Mang?" aku balik tanya.
" iya, ada yang mendirikan ada yang merobohkan".Mang Ujang menjelaskan.
"iya ya, bener juga ...tapi yang mendirikan sudah jelas ketahuan orang-orangnya Mang, lah kalau yang merobohkan sampai sekarang kan belum ketahuan?. aku menimpali.
"iya sih, ya mudah-mudahan saja penyebab kebakaran cuma karena konsleting listrik biasa bukan sebab lainnya".Mang Ujang menimpali dengan pelan perkataanku, terlihat jelas dia berharap sangat agar negeri ini aman tentram damai sentosa seluruh rakyatnya.

"duh Mang Ujang, kopi mana kopiiii ?! udah lama banget ini!" aku mengakhiri obrolan soal situasi negeri ini.

#kopimalam Bogor, Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun