Mohon tunggu...
Sirpa
Sirpa Mohon Tunggu... Administrasi - dah tuwir , dah pensiun ... bermukim di Kali Pornia, masih Paspor Ijo

PRIA , lahir dikota anging mammiri , yg ketika itu sedang bergejolak peristiwa andi aziz.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gaya Membakar “Sate” 3000 Tahun yang Lalu

24 Januari 2014   10:35 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:31 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaya  Membakar  “Sate”  3000 Tahun Yang Lalu

Sudah tak sedikit jumlah artikel yang baik dan enak dibaca tentang   persetan persatean yangpernah  dimuat di Kompasiana,  masing- masing artikel mengisahkan betapa maknyusss nya rasa  sate dari daerah yang satu  ( katanya ) lebih nendang bila dibandingkan dgn  sate dari daerah lainnya.

, bagaikankuliner khas daerah tersebut nggak ada tandingannya .

Minggu lalu sobat Kompasianer saya , Pak Teguh Hariawan berbagi  kisah yangmembuat pembaca pada ngiler karena menyantap sate yg terkenal dari daerah Ponorogo,disertaidengangambar  alat / tungku tempat membakar satenya lihat disini

Karena terinspirasi , sengaja saya ambil artikel Pak Teguh Hariawan ini karena didalamnya ada foto2  mengenai alat pemanggang sate  (Tengkyu ya Pak Teguh )

[caption id="attachment_291694" align="aligncenter" width="300" caption="Sate ayam Ponorogo ( Dok : Teguh Hariawan ) "][/caption]

Tapi terbayangkah anda , bagaimana orang Yunani kuno  pada sekitar 3 ribu tahun yang lalu , bila mereka ingin menikmati  makan daging  yang ditusuk dgn bambu atau kayu ( skewers )  lalu dipanggang diatas  bara api .

Perkara daging  yang dipanggang tsb.  banyak ragam dan coraknya yang merupakan warisan budaya dari berbagai  bangsa didunia ini.

Ada yg menyebut Kebab , shish  kebab , kabab  dsnya

Orang Yunani pun mengenal dengan Souvlaki , yang pada dasarnya adalah daging  (baik itu daging maupun ikan ) yang ditusuk pakai kayu lalu dibakar diatas bara api ( jadi proses cara memanggangnya  kan tidak jauh bedanya dengan sate  di Indonesia .. hanya beda bumbu dan saus nya )

***

Dilain peristiwa , barusan saja berlangsung  atau tepatnya 4 Januari 2014  adalah  Julie Hruby dari Dartmouth College ( New Hampshire , USA) berhasil mempresentasikan hasil risetnya  didepan suatu pertemuan tahunan  dari The Archaelogical Institute of America .

Yaitu berupa  tungku kuno dari Mycenaean ( Bangsa Yunani kuno yang hidup pada  zaman perunggu circa 1600 - 1100 BC )  , ialah u tungku tempat memanggang souvlaki , yang terbuat dari tanah lempung berpasir yang sifatnya portable , mudah dibawa kemana suka .

[caption id="attachment_291695" align="aligncenter" width="300" caption=" Tungku portable bangsa Yunani kuno , presentasi Julie Hruby (Dok: www.livescience.com) "]

13905285211808345054
13905285211808345054
[/caption]

Tungku yg dipresentasikan oleh Julie Hruby ini juga , mendekati kebenaran fakta  dari temuan artefak  terdahulu yaitu firedogs , yang merupakan tungku utk membakar souvlaki , yang ditemukan di Akrotiri , Greek.

[caption id="attachment_291696" align="aligncenter" width="300" caption="Artefak untuk membakar souvlaki ditemukan di Akrotiri, Yunani ( Dok: Wikipedia ) "]

13905288071116808060
13905288071116808060
[/caption]

Kini masyarakat moderen terutama yang hidup dikota besar , tak perlu lagi  bersusah payah  jikalau ingin  nyate .

Cukuplah menggunakan  alat panggang  listrik ... tinggal pencet tombol , sudah siap membuat  menu kesukaanmu

13905296901308567286
13905296901308567286

Sumber : Baca disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun