Mohon tunggu...
siro
siro Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Yang Ringan-ringan dari Kasus Margriet (Engeline)

3 Juli 2015   20:44 Diperbarui: 4 Juli 2015   13:33 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Ekspresi Margriet"][/caption]Sudah hampir sebulan kasus ini beredar dan oo.... sungguh ini sangat menyita perhatian..setiap hari selalu masyarakat ingin tau gimana sih akhir cerita sebenarnya pembunuhan ini...

Nah saya ingin melihat kasus ini secara ringan dari pandangan masyarakat,makanya kasus ini jadi rame...check it out...

Ibarat dongeng, ada seorang Cinderella. Perempuan kecil, manis, cantik, dan lembut,usianya baru 8. Ga pernah jahat, nurut sama orang tua dan guru. Kurangnya satu, dia tinggal di rumah nenek sihir...ooooo, maaf saya harus bilang gitu

si nenek sihir ini punya dua muka, kalo di foto, selalu senyum dan peluk-peluk cinderella. namun kalo di rumah, si nenek sihir ato disingkat NS taringnya sama tanduknya keluar...kejam, deh sekejamnya, ga usah dicritain lah,semua uda pada tau...semua penduduk dunia uda tau...kasian cinderella,si NS lebih sayang ayamnya daripada dia...

Nah seperti di dongeng2 manapun,si NS punya pembantu. Mukanya lugu, polos, jujur, dan disuruh apa aja selalu mau.

Nah di bagian yang paling dramatis cerita ini,si Cinderella ternyata sudah meninggal dan dia DIBUNUH...

Nah sampai situ dulu kita berhenti...

Kalo saja penulis cerita ini menyatakan bahwa pembunuh cinderella manis itu adalah si pembantu  yang lugu,polos,dan agak bodoh itu sedangakan si NS ga terlibat apa-apa, apakah cerita nya akan jadi bagus?? pembaca akan senangkah?? cerita itu akan diapresiasi kah??

jawabannya: TIDAK...

Tidak ada satupun yang suka kalo ending cerita itu berakhir seperti itu,bahkan anak kecil sekalipun ga mau didongengin sama cerita kayak gitu.

Nah kayak gitulah psikologi yang terjadi di dalam masyarakat sekarang. Tanggal 10 Juni 2015 Angeline ditemukan, tanggal 11 Juni si Agus ditetapkan jadi tersangka, tanggal itu juga masyarakat kecewa, kenapa bukan Margriet yang jadi tersangka, harusnya kan Margriet, dia lah pembunuhnya, kira-kira begitulah keinginan masyarakat.

well,it's not wrong, but very make sense. kita bangga sama masyarakat kita, naluri orang baik nya belum hilang dari orang-orang di bangsa ini. Belum disidik polisi,kita uda tau siapa pelakunya.

Oh ya satu info penting,kira-kira kenapa masyarakat kita begitu cepat dan begitu yakin Margriet pelakunya padahal polisi butuh 2 minggu lebih buat jadiin dia tersangka?

sederhana, masyarakat satu kali pun TIDAK PERNAH melihat Margriet SATU KALI PUN baik diwawancarai di tv,koran,media online menangisi kematian Engeline, padahal anak itu uda 8 tahun sama dia.  Manusia aja binatang peliharaannya mati aja bisa nangis, masa ibu ini santai aja kayak tidak terjadi apa-apa. Makanya Dalam hati nurani masyarakat langsung ngerti pasti ada sesuatu ga beres di balik ekspresi datar nyonya M ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun