Mohon tunggu...
Muhammad Nasir
Muhammad Nasir Mohon Tunggu... Konsultan - Tech addict

Read what you will, write what you fell!

Selanjutnya

Tutup

Gadget

#OplasChallenge Viral, FaceApp Aman?

3 Juni 2020   06:00 Diperbarui: 3 Juni 2020   06:13 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aplikasi FaceApp yang dulunya sempat populer di sosial media dengan adanya #AgeChallenge, kini kembali populer dengan operasi plastik atau oplas challenge. Publik figur seperti Raditya Dika, Arief Muhammad hingga Ivan Gunawan ikut ramai mengunggah foto dengan tagar Oplas Challenge ini di halaman instagram mereka. Oplas Challenge ini membuat wajah lebih cantik atau tampan tanpa harus operasi plastik. 

FaceApp sudah eksis sebagai aplikasi photo editor sejak 2017 yang berkantor di Skolkovo, sebuah kota yang dijuluki sebagai Silicon Valley Rusia. Aplikasi buatan Rusia tersebut melakukan perubahan wajah dengan mengandalkan teknologi Artificial Intelligence (AI).  

Tahun lalu ketika #AgeChallenge ramai di media sosial, beberapa pihak khawatir terhadap privasi data pengguna. Hal itu disuarakan oleh mantan CEO perusahaan cloud Rackspace Rob La Gesse. Ia mengatakan aplikasi FaceApp tidak memiliki kebijakan privasi data yang jelas. Ia juga menuding bahwasanya aplikasi tersebut telah mengumpulkan data dan mengakses foto pengguna, informasi lokasi serta riwayat pencarian pengguna.

"Untuk membuat FaceApp benar-benar bekerja, Anda harus memberinya izin untuk mengakses semua foto-foto Anda. Tapi ia juga mendapat akses ke Siri dan Search. Kenapa? Bukan untuk sesuatu yang bagus saya kira," cetus Rob La Gesse di akun facebook miliknya pada bulan September 2019 .

Ia juga menyatakan bahwasanya aplikasi FaceApp memiliki akses untuk melakukan refresh background, sehingga ketika aplikasi tersebut tidak digunakan oleh pengguna, aplikasi tersebut tetap memanfaatkan pengguna.

Perihal FaceApp melakukan penyimpanan data dimana  juga menjadi kekhawatiran beberapa pihak. Untuk perihal ini dijawab langsung oleh CEO FaceApp Yaroslav Goncharov mengatakan bahwa FaceApp melakukan pemrosesan data sebagian besar di cloud, terutama Amazon Web Services (AWS) dan Google Cloud. Ia juga menyatakan bahwasanya pemerintah Rusia juga tidak memiliki akses apapun ke data pengguna.

 "Kebanyakan foto dihapus dari server kami dalam waktu 48 jam sejak waktu upload," tandasnya, sembari menambahkan tidak ada data user yang dikirimkan ke Rusia. "Kami juga tidak menjual atau membagikan data dengan pihak ketiga manapun," tambah Yaroslav. 

Memang aplikasi ini mengklaim tidak akan menjual data ke pihak ketiga, tapi ada baiknya untuk kita selaku pengguna untuk lebih hati-hati dalam menggunakannya. 

Satu hal yang sering jarang disadari pengguna saat menggunakan aplikasi FaceApp ataupun aplikasi lainnya. Setiap aplikasi selalu meminta persetujuan untuk mengakses data privasi kamu seperti galeri, kamera, lokasi serta microphone. Sebagai pengguna jangan terburu-buru untuk memilih "aggree" atau "allow".  Sebaiknya baca dulu secara utuh apa yang tertuang di bagian persetujuan dan ketentuan pemakai dari aplikasi.

Oleh karena itu, penulis mengajak kepada pembaca untuk lebih teliti dan waspada terhadap kejahatan cyber. Bukan tidak mungkin aplikasi yang kita install di smartphone, bisa mengambil photo dan menyalahgunakan data. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun