Mohon tunggu...
Muhammad Nasir
Muhammad Nasir Mohon Tunggu... Konsultan - Tech addict

Read what you will, write what you fell!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Moral, Untuk Siapa dan Bagi Siapa?

26 Agustus 2019   23:47 Diperbarui: 27 Agustus 2019   13:25 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Indonesia yang mengambil andil dalam pembentukan karakter anak bangsa, sudah seharusnya lebih mengedepankan pendidikan akhlak dan moral. 

Moral anak bangsa tercermin dari perilaku di segala aspek dan lingkungan, contoh moral masyarakat Indonesia : di jalan raya masih banyak yang merokok sambil mengendarai kendaraan yang mana perbuatan itu dapat mencelakakan pengguna kendaraan lain dan mengganggu ketertiban di jalan. Karena dengan moral berbangsa maka masyarakat Indonesia bisa lebih memahami aspek perbedaan dan dampak dari setiap perbuatan yang dilakukannya.

Sebagai seorang masyarakat Indonesia, sudah seharusnya sadar akan setiap perbuatan yang dilakukan dan terus bergerak untuk kemajuan bangsa dan negara. 

Karena perubahan suatu negara tidak akan terealisasi sempurna kalau tidak ada kesadaran dari masyarakatnya. Untuk itu, kesampingkan ego pribadi demi kepentingan khalayak banyak atau kepentingan berbangsa dan bernegara. 

Kesadaran terhadap hukum sangat diperlukan untuk kesejahteraan publik. Misal : Buang sampah di sungai, jikalau tidak ada kesadaran akan dampak perbuatan kita, maka akan banyak "manusia-manusia" seperti kita yang buang sampah di sungai termasuk keturunan-keturunan kita akan bakal belajar dari apa yang mereka lihat yaitu 'kalau buang sampah di sungai aja' hal ini sangat berdampak untuk masa depan kehidupan sungai yang dapat berdampak terhadap aspek lingkungan di kemudian hari seperti banjir, air sungai kotor dll. 

Mau sampai kapan ini terjadi? Sampai diri kita sendiri sadar bahwa pentingnya untuk selalu bermoral dalam hidup bukan hidup untuk mengkritik moral seseorang. Mulai dari diri kita sendiri maka kebaikan akan selalu menyertai kehidupan kita. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun