Bernama Onamazu, ikan lele yang berasal dari dewa guntur, Taemikazuchi-no-mikoto dan mampu mengguncangkan bumi. Namun begitu, Kashima Dimyojin adalah seorang prajurit dewa guntur mencoba melawan Onamazu dengan batu khusus yang diletakkan di atas kepala mahluk tersebut.
Mirip seperti yang dilakukan Suzume dan Souta saat memasuki gerbang misterius yang diketahui sebagai pintu ever-after. Kala itu, dua kucing yang terus mengikuti Suzume berubah menjadi patok batu kunci yang masing-masing ditancapkan di kepala cacing dan permukaan tanah dimensi ever-after.Â
Jelasnya, Souta menjadi representasi dari prajurit dewa guntur dalam mitologi Onamazu sendiri. Selanjutnya, cerita ini tidak berakhir saja setelah gerbang terkunci, Suzume di akhir memiliki keinginan untuk menjadi perawat dan Souta sudah menjadi guru, mereka bertemu kembali di tempat awal mereka berpapasan.
Film Suzume no Tojimari ini memang membawa penonton melihat tempat dan situasi yang serupa dengan film Your Name dan Weathering With You. Lebih dari itu, film ini menjadi filosofis hidup kalau setiap waktu yang diberikan tidak boleh diabaikan, meskipun hidup tidaklah abadi. Setidaknya, tetap hargai dan perjuangkan seseorang yang telah menjadikan dirimu jujur dan berani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H