Bagi anak muda sekarang, pendidikan yang tinggi tidak menjamin lebih baik pekerjaan yang didapat.
Hampir 1 dari 5 anak muda yang belum bekerja dan lulus perguruan tinggi tidak cukup mampu mengisi peluang bekerja atau tak memiliki kualifikasi tertentu.
Peluang bekerja sama sekali belum merata, disebabkan 47 persen anak muda pindah ke kota besar mencari pekerjaan.
Jadi, memang lebih sering permintaan bekerja daripada peluang bekerja.
Tantangan seperti inilah yang membuat anak muda lebih tertarik pada dunia entrepreneur, tapi hanya 44 persen saja pemuda berpikir berhasil membuat peluang pekerjaan.
Dan, faktor umumnya adalah biaya dan pengetahuan yang dimiliki.
Kemudian, peluang bekerja sangat diharapkan anak muda karena karakter 'sandwich generation' yang wajib untuk membantu keluarga dan orang tua.
Meskipun begitu, banyak anak muda yang cenderung optimis memandang masa depan mereka.
3. Layanan Kesehatan
Begitu banyak isu kesehatan yang muncul, sebanyak 48 persen anak muda mengatakan isu kesehatan adalah urusan yang perlu dikhawatirkan. Lebih lanjut, 41 persen anak muda juga mencari akses layanan kesehatan gratis.
Hadirnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melindungi 82 persen populasi di Indonesia masih belum bisa diakses secara adil.
Salah satu laporan di Indonesia Timur, sekitar 27 persen orang yang bisa mendapat akses mudah di rumah sakit, sangat berbanding jauh di Jawa dan Bali (93%).