Bisa kamu teliti, sekarang wilayah Semarang sudah menurun muka tanah dari 7 cm -- 9 cm per tahun, di Jakarta ditemukan penurunan 2,5 meter dalam satu dekade ke belakang.
Menurut peneliti ITB, Heri Andreas menjelaskan daerah di Indonesia mengalami penurunan tanah (land subsidence) sekitar 8 -- 18 cm per tahunnya. Sementara di tahun 1998, Whittaker dan Reddish mengungkapkan terjadinya penurunan tanah.
Pertama, faktor alami (natural subsidence) yang terjadi karena ulah alam melalui proses geologi bumi. Ada yang dinamakan siklus geologi membuat pelapukan, pengendapan dan pergerakan kerak bumi.
Kemudian, sedimentasi di daerah cekungan seperti cekungan Bandung, artinya jika massa endapan meningkatm maka permukaan tanah menurun.
Kedua, faktor eksploitasi air tanah (groundwater extraction) yang dijadikan sumber air tawar. Apabila volume air dalam tanah terus diambil dan digunakan berdampak kepada pori-pori tanah, yang mana berkurangnya tekanan hidrostatik (gaya zat cair).
Air tanah berada di lapisan akuifer, banyak wilayah yang lapisan akuifer semakin habis akibat eksplotasi air tanah.
Ketiga, faktor bangunan (settlement) yang menjadikan pemampatan di lapisan tanah. Pengaruh deformasi (perubahan bentuk) dari partikel tanah, membuat relokasi partikel dan keluarnya air atau udara dari tanah.
Singkatnya, jika bangunan memiliki massa yang begitu berat seperi Burj Khalifa, maka bisa terjadi penurunan tanah yang dalam.
Dari faktor kedua ini, bisa menjadi efek domino seperti banjir rob, intrusi air laut, rusaknya infrastruktur, membuat genangan air hujan, kualitas hidup manusia menurun. Umumnya, bencana yang sudah terjadi adalah genangan air hujan dan banjir rob.
Dari penjelasan di atas, perlu pemahaman dan penelitian lebih lanjut tentang dampak serta pencegahan atas wilayah yang diprediksi tenggelam. Siapa yang mau kehilangan wilayah kelahiran, nenek moyang dan kehidupan di Indonesia.
Semoga kompasianer bisa lebih memperingati pemerintah mengenai isu dan masalah yang besar bagi kehidupan warga Indonesia. Tidak ada yang lebih penting untuk hidup jika tidak kehilangan tempat tinggal.