Multifungsi masjid Al-Jabbar yang tiap saat ramai, akhirnya sudah mulai diperhatikan kembali oleh Pemrov. Jadi enggak asal resmi, silakan pakai sebagaimana layak umumnya masjid saja. Â Adanya penutupan sementara rentang waktu 6 hari (2 s/d 7 Januari) memang sudah seharusnya kerja pemerintah agar terus mengoptimalkan kawasan Masjid Al-Jabbar.
Tidak kondusifnya masjid ini bukan juga kesalahan pemerintah semata, seperti anak-anak yang bermain di air kolam, apakah ibunya membiarkan begitu saja? Kalau iya kan, repot. Anggapan ‘memang begitu anak-anak tuh’ sedang ibunya selfie sana-sini, itu salah mendidik anak. Sama halnya sampah berserakan di danau samping masjid, para pengunjung kurang sadar dan asal buang dimana saja, alasannya kurang tempat sampah atau enggak ada peringatan.
Terakhir, Masjid Al-Jabbar terasa tak ada batasan antara pria dan wanita ketika di halaman masjid, suasana di dalam pun ketika sholat, susah untuk merasakan ketenangan beribadah, orang-orang sibuk mengambil foto sudut-sudut keindahan masjid. Iya begitulah, kalau kamu punya rencana datang ke Masjid Al-Jabbar, jangan lupa datang ke museum para nabi di bulan Februari mendatang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H