Mohon tunggu...
Mohamad Akmal Albari
Mohamad Akmal Albari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hukum Tata Negara

a piece of life, chill out!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anomali Konsep New Normal Pandemi Covid-19

29 Maret 2022   14:24 Diperbarui: 29 Maret 2022   14:29 290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilutrasi New  Normal/Icons8.com

Perlu di ingat, kesehatan secara fisik setiap manusia haruslah di perhatikan, sebab inilah penyakit yang harus di tanggung bersama untuk di selesaikan, dan berbicara tentang hak asasi kesehatan, adalah hak krusial yang untuk keberlangsungan hidup manusia. Beberapa literatur mengenai hak asasi kesehatan, ada dua istilah yaitu right to healt (hak asasi untuk kesehatan) atau The right to attainable standard to health (hak untuk memperoleh kesehatan maksimal) dan esensinya dari adagium “kesehatan bukan segala-galanya, tetapi tanpa kesehatan segala-galanya tidak berarti”.

Sebagai salah satu hak asasi manusia, maka hak atas kesehatan adalah hak yang fundamental sebagai manusia untuk beraktivitas sehari-hari. Jangan di remehkan jika penyakit lokal Wuhan menjadi penyakit internasional, karena pada awalnya mayoritas petinggi negara tidak fokus pada penyakit kecil dan efeknya belum jelas, pada akhirnya menjadi ancaman jelas bagi seluruh manusia. Sampai bervariasi sampai 10 variasi dari Alpha, Beta, gamma, Delta, Eplison, Zeta, Eta, Theta, Lota, dan Kappa.

Dinamika kesehatan dan hukum di Indonsia yang sudah diatur pasal 28 H ayat 1 dan ayat 2, pasal 34 ayat (2) UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, yang menjadi sumber masalah pertanggungjawabkan kepada masyarakat Indonesia, khususnya elit politik yang memegang kekuasaan publik. Namun pada realita yang terjadi kekuasaan publik dijadikan oligarki selagi pandemi di Indonesia, penulis beranggapan bahwa New Normal bisa diartikan kehidupan baru para elit politik lokal maupun global demi meraih tujuan yang mereka capai, mungkin saja untuk mengurangi populasi manusia yang tidak seindah idealisme para elit tersebut

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun