Mohon tunggu...
Atiris Syariah
Atiris Syariah Mohon Tunggu... Penulis - Pendidikan Agama Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Saya merupakan seorang penulis yang pernah bergabung di Pusat Penelitian dan Academic Writing UIN Malang, dan saat ini saya bergabung bersama crew Maliki Podcast di bawah naungan HUMAS UIN Malang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru Kreatif, Media Pembelajaran Variatif dan Inovatif

13 Desember 2023   09:42 Diperbarui: 13 Desember 2023   09:55 503
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi seorang guru bukan hanya dituntut untuk bisa mengajar tetapi juga bisa menyediakan pengalaman belajar yang menyenangkan. Penggunaan metode dan media pembelajaran tentu sangat penting guna menarik perhatian peserta didik, utamanya peserta didik yang memiliki karakter hiperaktif. Siapa mereka? Yak, siapa lagi kalau bukan bocil-bocil kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah.

Sebelum terjun mengajar, guru pamong saya pada saat itu memberikan waktu selama beberapa kali pertemuan untuk mengidentifikasi kebutuhan peserta didik dan menyesuaikan media pembelajaran seperti apa yang cocok untuk diterapkan di kelas 1 MI. Asistensi mengajar yang dilaksanakan selama hampir 3 bulan itu berlokasi di Madrasah Ibtidaiyah Internasional Sabilillah Sampang, Jl. Rajawali III, Karang Dalem, Kec. Sampang, Kabupaten Sampang, Jawa Timur.

Pertemuan pertama, saya mencoba mengajar Bab Tayamum tanpa menggunakan media pembelajaran. Saya meminta siswa untuk mendengarkan dan memperhatikan apa yang saya sampaikan, kemudian menyalin apa yang saya catat di papan tulis. Ternyata, kondisi kelas mulai tidak kondusif ketika mereka menulis. Ada yang berlarian, mengganggu teman yang sedang serius, ada pula yang heboh sendiri, yang mana kondisi seperti ini membuat kelas begitu ramai. Jika Anda seorang guru, tentu bisa dibayangkan bagaimana kondisi kelasnya hehe...

Melihat karakter siswa kelas 1 MI yang hiperaktif, suka nonton konten, suka tebak-tebakan, dan bermain game, akhirnya saya memutuskan untuk membuat media pembelajaran berbasis ICT (information, communication, and technology) yang ditampilkan melalui proyektor di ruang kelas. Sebagai sumber media utama saya membuat media audiovisual tentang Tayamum yang dapat diakses melalui Youtube. Playlist lengkapnya bisa klik di sini. 

author's document
author's document

Di sini saya juga membuat poster yang menarik tentang tata cara tayamum supaya siswa dapat dengan mudah mempraktikkannya. Mari kita lihat... 

author's document
author's document

Selain itu, saya menyediakan LKPD sebanyak 4 buah yang masing-masing dibagikan setiap selesai pertemuan sebagai bahan evaluasi individual. Agar lebih seru dan menyenangkan, saya memanfaatkan platform Quizziz yang berisi multiple choice dan juga Wordwall yang berisi crossword atau teka-teki silang yang ditampilkan melalui proyektor sebagai bahan evaluasi kolektif.

author's document
author's document

Dengan pertanyaan sebagai berikut:

  • 1. Tayamum adalah bersuci dengan menggunakan...
  • 2. Menepuk-nepuk dan meniup debu dilakukan agar debu menjadi...
  • 3. Rukun tayamum ada...
  • 4. Keluar dari Islam atau ... dapat membatalkan tayamum
  • 5. Pelajaran yang dapat diambil dari bertayamum disebut ... tayamum
  • 6. Tayamum dilakukan menggunakan debu yang...
  • 7. Sebab dibolehkannya tayamum selain tidak ada air yakni karena...
  • 8. Rukun pertama dalam melaksanakan tayamum adalah...
  • 9. Hal yang wajib dikerjakan ketika bertayamum disebut ... tayamum
  • 10. Berurutan dalam rukun tayamum disebut dengan...

Dengan menggunakan beragam metode dan media pembelajaran, siswa menjadi lebih tertarik untuk memperhatikan materi yang disampaikan, kelas menjadi lebih kondusif dan interaktif, serta yang terpenting adalah siswa dapat memahami materi yang dipelajari dan mendapat pengalaman belajar yang mengesankan. 

Menjadi guru yang kreatif dengan mengaplikasikan media pembelajaran yang variatif dan inovatif. 

Ada sebuah statement yang selalu saya ingat, dan mesti pula diingat oleh seluruh pendidik

"At-thariqah ahammu minal maddah, wal mudarris ahammu minat thariqah, war ruhul mudarris ahammu minal mudarris nafsihi." 

"Metode itu lebih penting dari materi ajar, dan guru lebih penting dari metode, tetapi ruh (jiwa) seorang guru itu lebih penting dari guru itu sendiri."

Salam pendidikan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun