Indonesia memiliki beragam budaya yang khas dan unik. Setiap budaya memiliki identitasnya masing-masing. Menurut Ting Toomey, identitas adalah konsep mengenai diri yang direflesikan atau gambaran mengenai diri kita. Identitas artinya identik, apa yang menjadi ciri khas, apa yang berbeda, dan apa yang menonjol pada diri kita. Identitas terdiri dari berbagai macam yaitu identitas pribadi, identitas gender, indentitas rasial, identitas organisasi, identitas cyber dan fantasi, identitas regional, identitas nasional, serta identitas etnis.Â
Identitas pribadi berkaitan dengan apa yang menjadi karakteristik seseorang sehingga membedakannya dengan yang lain dalam suatu kelompok. Identitas gender berkaitan dengan bagaimanan cara budaya dalam membedakan suatu peran sosial feminim serta maskulin. Identitas rasial berkaitan dengan ciri fisik secara eksternal.
Identitas organisasi berkaitan dengan afilisiasi organisasi yang dimiliki oleh seseorang. Identitas cyber dan fantasi berkaitan dengan identitas seseorang di dunia maya atau internet. Identitas regional berkaitan dengan identitas suatu daerah berdasarkan area geografis. Identitas nasional berkaitan dengan identitas suatu negara. Identitas etnis berkaitan dengan identitas suatu kelompok etnis baik praktik budaya maupun kepercayaan. Identitas Identitas budaya merupakan fokus dan elemen yang penting dalam komunikasi antar budaya (Imahori & Cupach). Identitas budaya didapatkan melalui proses dan hasil interaksi bersama. Seiring perkembangan zaman dan globalisasi, identitas budaya mulai mengalami perubahan.Â
Perkembagan teknologi yang begitu pesat disertai banyaknya arus informasi yang  datang membuat seseorang dapat bekomunikasi dengan mudah dan cepat hal tersebut dapat berdampak pada identitas budaya seseorang baik dapat memperkuat identitas budaya maupun mengikis identitas budaya seseorang.Â
Terdapat berbagai macam cara yang dapat kita lakukan dalam membangun serta melestarikan identitas budaya seperti memperkenalkan budaya yang kita miliki pada orang lain, berkomunikasi menggunakan bahasa daerah, menggunakan pakaian khas daerah, dan lain-lain. Dalam membangun identitas budaya terdapat beberapa hambatan yang dialami seperti adanya pengaruh dari budaya yang dominan atau populer, ketidakpahaman akan budaya, serta globaliasi budaya.
Salah satu identitas budaya yang akan saya bahas adalah kain tenun khas suku Dayak Iban Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Kain tenun biasanya dipakai untuk acara maupun upacara adat. Kain tenun tersebut memiliki beragam motif, motif-motif yang ada pada kain tersebut biasanya bertemakan alam seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Kain tenun khas suku dayak Iban Kapuas Hulu Kalimantan Barat memiliki beragam jenis yaitu kain plin slam, kain songket, kain kebat, dan kain sidan.Â
Kain plin slam adalah kain tenun yang tertua di antara kain tenun yang lainnya, kain tenun jenis kebanyakan dibuat oleh orang-orang tua karena motif pada kain tenun ini sangat sulit. Warna dasar kain plin slam biasanya adalah kuning dengan warna biru pada bagian motif. Keindahan dan keunikan dari kain ini dilihat dari motif dan coraknya yang penuh dan terang sehingga untuk pembuatannya pun diperlukan waktu yang lama. Kain songket, kain songket memiliki motif yang lebih banyak variasinya dibandingkan kain kebat dan kain sidan.Â
Biasanya motif pada kain songket adalah perpaduan dari motif manusia, bunga, dan naga sehingga pembuatan kain songket lebih rumit sama seperti kain plin slam. Kain sidan, biasanya kain sidan mempunyai warna dasar merah dan warna putih pada bagian motifnya. Motif yang ada pada kain ini hanya motif manusia dan bunga saja.Â
Kain kebat, warna dasar kainnya adalah cokelat dan warna putih pada bagian motif-motifmya. Kain kebat adalah jenis kain tenun yang paling sederhan dibandingkan tiga kain tenun yang lain. Motif-motif yang ada pada kain kebat yaitu motif naga, manusia, dan bunga.
Identitas budaya yang ada pada suku dayak Iban Kapuas Hulu Kalimantan Barat ditunjukan melalui kain tenun. Kain tenun menjadi salah satu kebudayaan suku dayak Iban yang telah ada sejak dulu dan turun temurun. Kekhasan kain tenun suku dayak Iban terlihat dari motif-motifnya serta pembuatannya dengan mengunakan dan memanfaatkan alam di sekitar. Kain tenun dibuat dengan pewarna dan bahan dasar yang alami. Budaya menenun hingga saat ini masih rutin dilakukan oleh masyarakat suku dayak Iban Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Menenun menjadi salah satu tradisi yang telah lama dilakukan oleh nenek moyang sehingga perlu dilesatrikan.Â
Dengan demikian menenun merupakan identitas budaya suku dayak Iban yang sudah cukup lama dilakukan. Terbukti kain tenun khas suku dayak Iban Kapuas Hulu Kalimantan Barat mampu bersaing dengan kain tenun khas daerah lain dan tembus dengan harga jutaan rupiah. Masyarakat suku dayak Iban Kalimantan Barat rutin melakukan aktivitas menenun guna membangun dan melestarikan identitas budaya yang telah lama mereka bangun. Motif-motif yang ada pada kain tenun pun merupakan motif-motif asli khas suku dayak Iban bukan campuran dari motif-motif ala modern.Â