Itulah sebabnya terkadang saya heran, bila ada pihak tertentu yang menilai acara stasiun TV tidak layak tonton. Sekaligus saya juga ingin bertanya kepada mereka yang mengatakan acara TV tidak mendidik, apakah tujuan mereka sebenarnya dengan mengatakan demikian?
Alasan saya sederhana, setiap saya membaca atau mendengar pernyataan seperti itu, alam ingatan saya langsung dipenuhi dengan potongan sinetron Dunia Terbalik di RCTI, sinetron Omar di MNCTV, Bedah Rumah di GTV dan masih banyak acara lainnya yang informatif dan menghibur.
Acara-acara itu sangat dekat dengan kehidupan saya sehari-hari. Bahkan, setidaknya untuk saya pribadi, sinetron dan _reality show_ itu *mengajarkan nilai-nilai yang baik untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat*.
Walau sampai saat ini saya belum menemukan jawaban pasti terkait komentar miring tentang kualitas acara TV, namun satu hal yang saya tahu pasti, dari berbagai jenis saluran media audio visual di Indonesia, *hanya TV yang sudah memiliki SOP baku*, yang tujuannya melindungi kepentingan penonton dan keluarga Indonesia.
Jadi saya yakin, kalau ada anak-anak remaja menjadi korban "Gorilla", atau ada remaja tetiba ditangkap polisi _cyber_ seperti pemeran "Vina Garut", kelompok remaja yang demikian, menurut saya, *dipastikan bukan penonton setia Hafiz Indonesia di RCTI*, atau acara rohani lainnya sesuai keyakinan masing-masing, karena mungkin mereka sudah terlanjur percaya pendapat orang-orang yang mengatakan acara TV tidak bermutu. *Mereka adalah korban akibat pernyataan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab*.
Lantas, siapakah kelompok yang selalu mendeskreditkan program TV itu?
Kalau saya sendiri yang harus menjawab, maka jawabannya: mereka adalah *hantu-hantu yang ingin industri TV Tanah Air mati suri* karena ditinggal para penontonnya.
Wassalam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H