Belajar Aksara Batak Sebagai Pengenalan Tradisi Lokal Alat Komunikasi Masa Lampau yang harus dilestarikanÂ
Sebagai salah satu suku yang sudah mulai meninggalkan tradisi tulisan atau aksara lokal. Daniel dengan berani mengambil peran tersebut dalam posisinya sebagai orang yang peduli pada kekayaan budaya setempat. Tidak harus menjadi guru dulu atau harus mendirikan kursus atau sekolah dulu baru bisa belajar. Pada setiap hari Sabtu ada kelas Aksara Batak  dirangkaikan dengan kelas lain seperti Kelas Martarombo, Tortor , Belajar ulos, dan lain-lain.Â
Aksara Batak pernah populer di jamannya. Dan di beberapa sekolah di era tujuh puluhan sempat dikenalkan menjadi muatan lokal di kelas. Tapi di 2 dekade ini, aksara Batak sudah tidak masuk lagi dalam kurikulum lokal sekolah. Sehingga mengenalkan kembali aksara ini di jaman canggihnya tehnologi dan kebangkitan dunia maya adalah salah satu hal positip untuk dikenalkan baik untuk anak-anak, remaja dan orangtua.
Mengkombinasikan unsur kehidupan orang Batak lewat tarian, rumah, makanan dan juga kesehariannya membuat semua ide-ide kreatif Daniel saling terkoneksi satu dengan yang lain. Mode dan fashion yang selama ini dilakukan di hotel, tempat mewah telah disulap oleh laki-laki bernar
Fashion show di tengah sawah, dengan nuansa pemandangan yang hijau dan udara segar di seputaran Siantar , Sumatera Utara (FB. Daniel Ompusunggu 13 Juli 2024).Ini menjadi alternatif di tengah bisnis kapitalisasi fashion yang ekslusif dan mahal. Daniel melalui berbagai corak fashion etnik Batak telah membawa pencerahan baru bahwa keorisinalitasan sebuah benda dan pengakuan pada keagungan pakaian, ulos, sarung, kebaya , sortali dan pernak-perniknya adalah milik semua orang dan bisa diperagakan dimana saja.Â
Dari berbagai event, innovasi, dan acara-acara yang dilakukan oleh Daniel sebagai pendamping Desa Sejahtera Astra Hariapohan , beberapa nilai keberlanjutan baik yang harus diteruskan:
1. Kesukarelawan menjadi bagian dari seluruh proses dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh Daniel. Sebuah nila plus yang sangat potensi untuk dimobilisasi dari seluruh kasta masyarakat. Tidak ada dominasi penyumbang terbesar dalam aksi-aksinya
2. Semua aksi Daniel berangkat dari kegelisahan tentang masalah yang terjadi di sekelilingnya. Daniel dalam aksi kecil memberi pilihan atau solusi yang bisa dipraktekkan dengan mudah, murah dan berkelanjutan
3.Melibatkan partisipasi semua pihak, mulai dari anak-anak, remaja, orangtua, bahkan dalam event-event khusus diperuntukkan untuk lansia
4. Act locally, impact globally . Perpaduan aksi lokal dengan melibatkan orang luar negeri juga menjadi keahlian bagaimana aksi-aksi lokal sang inspirator ini melibatkan banyak orang Eropa, Jepang. Kemasan unik dan cantik tentang kesederhanaan misal permainan tradisional yang bagi kita biasa-biasa saja ternyata menjadi sesuatu yang luar biasa. Kepiawaian Daniel memandukannya membuat nilai-nilai khasnya menyentuh ke tingkat global