Mohon tunggu...
Berliana Siregar
Berliana Siregar Mohon Tunggu... Penulis - Daulat Hati, tubuh dan Rasa

Do your job Pikirkan hal-hal ringan @@##Kreatiflah@!!!

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Ibu Riama, Perempuan dari Sumatera Untuk Pertanian Berkelanjutan

12 Juni 2024   08:50 Diperbarui: 12 Juni 2024   10:37 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri: Sosok Bu Riama sedang mengolah lahan pertanian ramah iklim

1. Penyisipan pada tanaman padi yang rusak karena kebanjiran.

2. Aplikasikan pupuk organik pada lahan mereka

3. Manajemen air di lahan  , memasukkan air jika kekeringan dan mengurangi air jika kelebihan

4. Penggunaan Pestisida alami untuk mengelola hama dan penyakit tanaman

5. Membuat benteng

6. Bergotong royong

DokBITRA: Ibu Riama sedang menjelaskan Sekolah Lapang Iklim yang dilakukan kelompoknya 
DokBITRA: Ibu Riama sedang menjelaskan Sekolah Lapang Iklim yang dilakukan kelompoknya 

Sebagai Inspirasi dalam Forum-Forum Petani Perempuan Berdaya

Tidak hanya berkutat di lahan berlumpur dan ladang serta tanaman. Bu Riama juga dalam berbagai kegiatan terlibat sebagai petani perempuan di forum-forum regional dan lokal. Utamanya memotivasi para petani perempuan untuk maju dan mendorong upaya pertanian berkelanjutan dalam sistem pertanian organik yang ramah iklim. Motivasinya bermanfaat untuk menambah semangat para petani untuk melakukan berbagai sistem pertanian yang berkelanjutan.

Beliau pernah diundang dalam Workshop Keberlanjutan Pertanian Organik di Kota Medan. Dan menginspirasi banyak perempuan dari desa, bahwa petani juga memiliki kontribusi besar dalam menjaga bumi jika mengolah tanah dengan organik. Bersama dengan Dinas Ketahanan Pangan SUmatera Utara, Akademisi dan Para Pegiat organik, bu Riama menggambarkan bahwa desa dia, kabupaten dimana dia tinggal berpotensi mengembangkan pertanian organik.


Integrasi Tanaman dan Ikan dengan Konsep Mina Padi 

Di Sumatera Utara terutama di wilayah Simalungun dan Siantar, ikan mas Panombean sangat terkenal di jamannya. Rasanya manis, alami dan juga sangat lezat. Bagi suku Batak, ikan mas biasanya diolah sebagai salah satu makanan istimewa di acara perayaan adat besar untuk pernikahan dan pesta lainnya. Selain itu menjadi suguhan khas populer dengan kekhasan dan kelezatannya. Terutama diolah dengan sebutan Ikan Mas Arsik . Bahan ikan mas ini menjadi sumber pendapatan tambahan dan kenamaan dari kampung bu Riama. Ikan Mas ini dibudidaya dengan sistem Mina Padi. Ikan dimasukkan ke lahan padi dengan umur tertentu. Tanpa pakan buatan, tetapi makanan ikan berasal dari nutrisi, gizi dan berbagai elemen dari tanaman. Pengaturan air, jarak tanam padi, usia ikan dan upaya perawatan menjadi keahlian rata-rata warga di desa ini. Dan tradisi mina padi ini diteruskan oleh ibu Riama. Ketika petani lain sudah meninggalkan konsep integrasi padi dan ternak (ikan) ini, maka bu Riama masih meneruskannya di lahan beliau.Selain untuk kebutuhan tambahan uang, bu Riama juga menjelaskan tanahnya lebih subur dan hasil produksi padi juga bagus.

Bekerjasama dengan Pihak LSM, DLH, Pemerintah Desa, Dinas Tanaman Pangan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun