Mohon tunggu...
Berliana Siregar
Berliana Siregar Mohon Tunggu... Penulis - Daulat Hati, tubuh dan Rasa

Do your job Pikirkan hal-hal ringan @@##Kreatiflah@!!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pengakuan Dosa di Semarak Pentas Seni

17 Mei 2024   13:13 Diperbarui: 17 Mei 2024   13:54 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terisak dan berat suara di ujung telepon

"Bu Tondang, kenapa Arce tidak ikut!"

Hingar bingar suara di salon. Riuh suara anak-anak yang sedang mempersiapkan semarak pentas seni sekolah.

"Agak buruk penampilan Arce di hari-hari terakhir."

Bu Tondang menjelaskan paduan suara kelompok Anak Na Lilu menurun kualitasnya. Panitia memutuskan menghentikan dua anggota untuk tidak tampil. Keduanya laki-laki. Dilakukan pada hari terakhir. Sehabis gladi resik. Membuat sedih dan galau ibu Borreg, ibunya Arce.

Arce dengan cuek menjelaskan pada ibunya. Seraya tangannya terus berkutat dengan mobil legend yang sudah masuk epic. 

"Nada dua suara kami nggak kena ke suara perempuan."

Ibu Borreg gelisah. Penjelasan Arce tidak memuaskan. 

Paduan suara ini menjadi inisiasi anak-anak. Konsepnya, siapa yang mau tampil. Sebagai bagian dari P5 yang menjadi model pembelajaran mutakhir dinas pendidikan di negeri ini.

Grup sekolah sudah terus menerus progress per minggunya. 

Kenapa hanya karena nggak masuk suara dua, Arce dan teman satunya didrop. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun