Penguatan Kapasitas Lewat Training, Studi Belajar, Praktek, Workshop
Salah satu peran memperkuat  kelembagaan desa : kelompok tani, ibu PKK, karang taruna melalui upaya-upaya pelestarian lingkungan mulai dari budidaya pertanian organik, pemasaran produk alami, bahkan penguatan kelompok ibu dalam mengembangkan keanekaragaman tanaman pangan dan herbal.
Belajar  untuk menjaga lingkungan yang lebih lestari dengan sistem seperti Polikultur, Permakultur, TumpangSari  dan keanekaragaman tanaman. Kita pernah mengembangkan SL (Sekolah Lapang) Pertanian Organik atau ramah iklim dengan belajar bersama  petani. Selama 3 (tiga) bulan menanam padi atau sayur organik, melakukan pengamatan secara rutin di lahan sawah dan ladang. Kita mengundang para akademisi, PPL, ahli pertanian, untuk melihat berbagai fenomena terutama soal hama. Apa perlakuan yang dilakukan.  Semua proses alami, menggunakan bibit tahan iklim, memakai pupuk alami (organik) , pengamatan jenis hama, pertumbuhan batang padi, daun dan  melakukan panen. Komparasi panen dengan pupuk organik dan pupuk kimia sintesis. Hasilnya tidak jauh berbeda, tanah lebih sehat, berbagai mikroorganisme muncul, cacing penyubur muncul. Tentu berdampak  air lebih dan udara lebih bersih, tanaman dan tanah sehat
Keberlanjutan Berbasis Pada Kelembagaan Lewat Penguatan Kapasitas Warga
Keberlanjutan tentu terkait partisipasi. Basis ini selalu saya pakai saat diskusi. Diskusi dan pertemuan di desa dengan cara sederhana dan menyenangkan. Bahasa sederhana dan mudah dimengerti. Apalagi para ibu petani. Menggali informasi, saling berbagi pengetahuan adalah nilai keberlanjutan. Karena fungsi kita hanya sebagai penyambung. Ketika petani atau warga desa mandiri, maka upaya baik yang kita berikan untuk menjaga lingkungan akan berkelanjutan walau kita tidak ada disana lagi.