Tidak harus ke Bangkok dulu supaya bahagia full
Tidak harus jadi Manager ..bisa menikmati hidup tiap hari
Hanya saldo Rp. 200.000 di tabungan, kita juga bisa kaya
Bahagia itu ada di sekelilingmu, dengarkan hembusan angin...gemericik sungai..bahkan tawa lepas anak dengan telanjang kaki
===============================================================
Beberapa survey menyatakan bahwa orang bahagia dan kaya itu berada di usia 65-70 tahun. Kenapa? Karena secara ekonomi sudah mapan, kedua secara beban, anak-anak sudah pada menikah dan memiliki hidup sendiri. Termasuk sudah memiliki waktu lebih leluasa dan bebas kemana-mana.Â
Saat ini anda berusia berapa tahun? 30,40,50, 60 atau 70 tahun. Walau survey berkata seperti itu, kita di usia berapapun berhak mengklaim diri kaya dan bahagia. Tidak ada standard umum akan defenisi bahagia dan kaya. Sebagai manusia merdeka, kita bisa menentukan apakah dalam proses hidup kita. Saat ini, tahun ini, periode ini kita sudah masuk pada fase  itu. Mari kita cek....
1. Ketika kita melakukan pekerjaan apapun dengan senang hati
Kekayaan tidak hanya sekedar  uang. Kaya adalah saat ketika kita merasa nyaman dengan situasi apapun. Terutama menghabiskan hari- hari kita yang panjang di tempat kerja.
Contohnya saya, walau hanya seorang clerk disebuah Yayasan Lokal, saya selalu mencatat capaian dan kebahagiaan kecil saya.Â
- Dapat setoples permen coklatÂ
- Oleh-oleh teman dari Padang
- Cerita lucu bibik tentang masa pacarannyaÂ
Saya tidak hanya fokus pada gaji bulanan saya, karena apapun ceritanya. Jumlah itu akan tetap sama tahun ini. Tapi bagaimana saya mencatat hal-hal kecil. Dan ternyata setiap hari ada 3-7 suprise kecil yang saya terima. Jika dihitung-hitung bahkan lebih dari jumlah gaji saya sebulan.
2. Mari Menghitung Suprise, Berkat, Bonus, Tip, & Award Kecil Setiap hari
Terus terang, gaji bulanan yang saya terima hanya diatas Upah Minimum Kota.Jika dicompare dengan biaya hidup bulanan, tentunya tak sebanding. Terus-terang, saldo tiap bulan masih positip walau jumlanya kecil. Ternyata kita tak sadar bahwa setiap hari kita mendapat kunjungan, oleh-oleh dari kampung, undangan makan, award kecil dari kantor.
Mari kita cek selama 1 bulan ini apa saja suprise kecil yang kita peroleh. Saya mencoba menghitung dan kalkulasi blessingyang saya dapat dsatu bulan ini
1. Setoples coklat dari rekan kerja : 80.000
2. Undangan makan dari sepupu dari California : 95.000
3. Hadiah uang dari Kumpulan Semarga dari pihak suami: 100.0000
4. Oleh-oleh beras 1 karung dari kampung : Rp. 250.000
5. Setengah kilo cabai merah, 1/4 cabai hijau, 25o gram andaliman : 69.000
6. Undangan makan siang dan makan malam dari Kakak  di rumahnya : 45.000
7. Menghabiskan malam di CAfe Batak dengan alunan musik khas Batak oleh Keponakan : 110.000,-
dan lain-lain. Jika ditotal dan dikalkulasi menjadi uang Rp. 749.000,-.
Belum termasuk hal-hal kecil, misalnya tetangga yang menyelipkan uang 10.000 ke anak, kiriman sayur pahit,jeruk manis, bawang Batak dari tetangga.Â
Mungkin anda punya lebih dari 7 rejeki tiba-tiba. Tidak dalam bentuk uang. Tapi itu salah satu bentuk kekayaan yang tak terukur. Bersyukur atas tetangga, saudara, rekan kerja yang saling berbagi. Berkat tersembunyi yang tak pernah kita hitung. Jika anda sudah memiliki rata-rata 3-7 rejeki model ini tiap hari. Yakinlah bahwa kekayaan sudah ditangan anda. Tinggal anda mengkonversinya menjadi kebahagiaankah atau beban??
3.Membangun Hubungan Teman, tetangga, Saudara yang lebih baik dari hari ke hari
Boleh disebut istilah kerennya adalah networking................
Membangun jaringan bisa dilakukan siapa saja. Saya masih teringat salah satu Maktua (Uwak saya) di kampung. Walau tinggal di desa kecil, dia banyak kenal pejabat dari kota Siantar dan Medan. Pada umumnya saudara jauh. Saat anak-anaknya sudah tamat kuliah, beliau selalu mencoba bertanya tentang informasi pekerjaan pada pejabat yang dia kenal. Dan sukses, anak-anaknya bekerja dari jaringan yang dia kenal.
Saya termasuk rajin menyapa teman-teman di media sosial. Membangun kalimat positip, memotivasi, memberi renungan tentang cara bersyukur dan menikmati hidup. Saat teman terpuruk misalnya sedang menganggur, saya selalu rajin memotivasi. Memberi informasi tentang kerja. Walau tidak bisa membantu dalam bentuk uang. Teman lama saya sapa. Teman baru dibangun. Pasti manfaatnya banyak. Saya tidak mau masuk dalam konflik jika ada satu kelompok bertikai dengan yang lainnya.
Pengalaman itu mengajarkan dan memberi manfaat. Di tempat kerja lama, ada beberapa kelompok bertikai satu dengan yang lain. Hanya karena rasa tidak suka pada gaya ngomong yang satu dan yang lain. Tapi saya menyapa kedua grup. AKhirnya satu persatu keluar dari perusahaan termasuk saya. Saya tetap membina hubungan baik. Di suatu periode, saya tidak bekerja. Menganggur 5 tahun, anak sudah lumayan gede. Saya hubungi kawan lama. Cari info kerja. Dengan senang hati beberapa teman menginformasikan ada vacant job.Lewat teman lama, saya kini kerja lagi.
Intinya, ketika kita sudah di PHK. Saat fase kaya dan bahagia, kita tidak akan stress. Kita punya stok teman lama. Berbagi info terutama tentang pekerjaan, peluang bisnis dan lainl-lain.
4. Daftar & Temukan Kenikmatan Hidup Tiap Hari di sekeliling Kita
- Burung-burung liar di pepohonon
- Kupu-kupu indah di bunga-bunga depan rumah
- Hijau dedaunan pohon akasia depan rumah
- Berbincang dengan tetangga
- Minum teh atau kopi dengan suami/istri
- Berenang ke sungai dengan anak-anak
-Berburu  kecebong di parit
Tahukah anda? Bahagia dengan berburu capung di hutan kecil setara dengan anak main sky di pegunungan Himalaya. Jadi nggak usah iri melihat keluarga liburan di Eropa. Seenak-enak makan di restoran Belanda di Kota Den Haag, sama nikmatnya makan pecal di Simp. Pemda, Kota Medan pada sore yang dingin. Saya sudah buktikan ini!
Di sebuah kesempatan perjalanan ke Eropa (Belanda, Jerman) dibiayai kantor. Nikmat sepiring besar Pizza di Amsterdam sama besarnya dengan hanya sekedar menikmati Sate Padang di Simpang Limun. Caranya adalah bagaimana cara pandang kita akan bahagia itu sendiri. Â I love full my country....
Bahagia menjadi orang Indonesia itu ya..saat kita ada di luar negeri. Terutama soal makan. Steak besar dengan kuah beraroma pettuzini seharga 67 Euro sama lezatnya dengan semangkok besar bakso urat di Pak Dhe yang hanya diganjari Rp. 17.000. Hai, ladys...wake up. Enjoy everyhing around you. Please look around! Smelling fresh air coming from green trees around your house. Enjoy the local foods....................
Wake up.............wake up.
5. Masih bermimpi.................mengkhayal, dan bercita-cita
Berapapun usia anda, ketika anda masih punya mimpi, sering mengkhayal indah tentang masa depan, bercita-cita. Itu salah satu tanda anda adalah manusia bahagia dan sudah kaya secara lahir dan batin.Â
Ketika membayangkan sebuah cita-cita, secara neurotik urat saraf di banyak bagian tubuh kita akan memberi reaksi positip. Energi kenyamanan menelurkan ion baik di bagian-bagian tubuh tertentu. Rasa happy dan nyaman menyelubungi hati dan pikiran. Hal ini secara riil sering saya alami. Untuk itu setiap hari saya selalu berkhayal, bermimpi dan bercita-cita untuk hal-hal yang menyenangkan bagi saya. Misalnya cita-cita membangun cafe kopi, membuat Taman Baca, membuat bisnis kreatif...Walau sadar tidak semua angan bisa dilakukan. Saya tidak pernah menghentikan angan dan khayalan  saya.Â
6. Manajemen Uang ala Gerobak Pasir
Gerobak Pasir adalah Gerombolan Batak Payah Diusir...Konotasi ini memang agak negatip. Tapi bagi saya Pengelolaan Keuangan bagi saya memang seperti Gerobak Pasir.
Gerobak Pasir terdiri dari ratusan atau bahkan jutaan serpihan pasir kaca berkilau. Tidak hanya 2-4 pasir. Nah filosofi ini kuadopsi dalam mengelola keuangan. Ada banyak hal tentang manajemen uang . Ini beberapa:
1. Membuat rencana keuangan (pemasukan dan pengeluaran bulanan)
2. Investasi kecil-kecilanÂ
3. Ikut arisan
4. Moratorium membeli barang yang bukan kebutuhan tetapi hanya sekedar keinginan
5. Mencari uang tambahan
6. Recycle & Â Reuse, Reduce
Untuk point 6, prioritas ini dapat dilihat di sini
Jadi prioritas jenius saya bukan hal besar. Hanya 6 hal sederhana. Yang bisa saya lakukan tanpa mengeluarkan modal besar. Ini langkah jenius menurut saya untuk memastikan bahwa ada 6 tanda sederhana bahwa sebenarnya kita kaya dan bahagia...
Inilah gaya hidup saya....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H