Mohon tunggu...
Berliana Siregar
Berliana Siregar Mohon Tunggu... Penulis - Daulat Hati, tubuh dan Rasa

Do your job Pikirkan hal-hal ringan @@##Kreatiflah@!!!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

12+1 Seni Ajaib Menuju Kaya dan Bahagia Sesungguhnya (Bacaan Khusus Pegawai Rendahan)

14 Juni 2016   16:45 Diperbarui: 14 Juni 2016   16:57 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya pun akhirnya mengikuti model ini. Saya akan menyisihkan 3-4 jam untuk sebuah proses transaksi terutama menabung di bank. Kebetulan di samping bank langganan saya ada supermarket waralaba dengan fasilitas Wi-fi dan tempat duduk yang nyaman. Di tempat duduk yang nyaman tersebut, saya akan search Kompasiana dan Check it out untuk membaca tulisan-tulisan inspiratif yang menambah asupan energi untuk menjalani hidup yang penuh keringat dan debu ini.  Kalau sekarang saja kita ke bank dengan tergesa-gesa marah-marah, suntuk dan bawaan stress. Apalagi yang hendak kita nikmati di hidup ini. Ingat apa yang anda alami dan rasakan sekarang akan berulang hingga anda tua. 

Tabungan Pensiun bukan hanya sekedar jumlah saldo di rekening. Tapi cara anda memandang pensiun anda kelak. Cara anda menjalaninya. Dan seni menikmatinya. Bahkan saya sering melihat seorang Bapak (sudah duda) tetangga saya saat ke bank, selalu lebih dulu menikmati penganan lontong lezat di samping bank. Dan akhirnya akan mempromosikan, "Lontong yang enak di samping bank itu!" "Atau pekerja bank yang cantik itu". Ada passion di sana. Ada kegembiraan di wajahnya. Padahal dia hanyalah seorang wirausaha laundry yang pendapatannya tidak terlalu bombastis...Nah.. kalau anda cuma bisa setor 100-200 ribu setiap bulan. Pilih bank yang lokal. Atau bank pemerintah, yang tidak harus malu kita walau menyetor tabungan cuma segitu...Prosesnya itu lho.......

Foto Pribadi : Menghitung keringat setahun..
Foto Pribadi : Menghitung keringat setahun..
Cara kedua dengan mengumpulkan recehan/sisa belanja. Hal ini sudah saya lakukan kepada 2 orang anak saya. Banyak makna dan sisi positip. Mengajarkan anak lebih berhemat, menghagai uang dan akhirnya membeli barang sesuai kebutuhan mereka. Sensasi paling nikmat adalah saat membuka celengan. Sebuah moment indah dengan sensasi gairah. Mengklassifikasi, menghitung dan akhirnya mendapatkan total jumlah tabungan.. 

4. Masuk Asuransi sesuai Kemampuan Kantong 

Dulu hanya orang-orang kaya yang punya asuransi. Sekarang................siapa saja. Bahkan sekarang ada asuransi dengan modal Rp. 50.000/investasi untuk buruh kasar, supir angkot, para pekerja kasar dan konon bagi kita pekerja rumahan. baik yang dikelola oleh pemerintah, semi pemerintah, sawasta, perusahaan besar mendunia, semua ada dan tersedia di mata. 

5. Berinvestasi dengan Cara Kampung Hingga Cara Canggih 

Tergantung anda orang kampungan, pinggiran atau orang kota ha..ha..Cara paling kampung...orang desa. Membeli sawah gadaian . Cara paling wahid memperoleh tambahan uang. Misalnya  seorang petani perlu uang, dia gadai sawah dengan padi 2000 kaleng. 1 kaleng = Rp. 10.000. 1 tahun - 2 tahun, saat punya uang dia akan tebus dengan tetap 2 kaleng tapi 1 kaleng - Rp. 15.000. uang 30 juta akan kita peroleh..cara modern..temuakn di buku-buku, cari di google ya..ha..ha..

6. Managemen Keuangan Pembukuan yang rutin 

img-0178-jpg-575e6e78c423bdb60675f20f.jpg
img-0178-jpg-575e6e78c423bdb60675f20f.jpg
Catatan keuangan harian adalah salah satu langkah atau seni harian yang menyenangkan bagi saya. Manfaat melakukan pencatatan atas pengeluaran dan menuliskan pendapatan akan memberi banyak manfaat. Manfaat terasa bagi saya. Saya bisa memproyeksikan berapa uang yang harus dihabiskan untuk satu bulan dan berapa uang yang tersedia. Bahkan pendapatan paling kecil yang saya peroleh. Contoh paling kecil adalah  saya mencatatkan "uang capek" yang hanya Rp. 100.000 (Seratus ribu rupiah) karena membantu mengetikkan Daftar Pemilih Tetap di wilayah Dapil seorang calon legislatif. Sungguh nilai kecil bagi orang lain.

Dengan mencatatkannya, saya tentu dengan penuh kehati-hatian juga menggunakannya. Saya sering tersenyum membaca nilai-nilai pendapatan "tambahan" kecil-kecil bulanan saya bahkan ada yang masih tahun 2006. Uang-uang kecil misalnya  hasil penjualan anjing, penjualan dispenser bekas, "tuhorni boru" (saat mengawinkan anak perempuan dari saudara yang satu Bapak/kakek/nenek) kita akan mendapat pembagian uang mahar perempuan yang jumlahnya cukup kecil. Ada kebahagiaan tersendiri membacanya. Dari analisa keuangan tersebut juga terlihat bahwa saya aktif di berbagai acara adat/memiliki kolega seorang calon legislatif yang kalah...ha..ha

7. Mencari Uang Tambahan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun