Mohon tunggu...
Sirajul Huda
Sirajul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru les rumahan

Seorang ayah yang selalu berjuang menghebatkan anaknya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Memakan Kesabaran

18 September 2022   18:12 Diperbarui: 18 September 2022   18:19 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap datang awal bulan, aku memohon pada Tuhan, dijadikan "orang berikutnya" yang rezekinya dilapangkan, langkahnya dimudahkan, tidak memberat-beratkan saudara kini kanan

Harapan-harapan itu kupelihara dengan doa,  ditenagai dengan usaha, menjadikan kejujuran sebagai pakaian dan membaikkan hubungan dengan rekanan

Waktu berjalan hingga memasuki pertengahan bulan. Kulihat pencapaian takada perubahan, tak menggenapkan, walau tak mengganjilkan

Mungkin taksemua impian itu dipeluk, adakalanya remuk, taksemua harapan itu terkabul, ada yang terkubur

Di akhir bulan, aku belajar memakan kesabaran, rasanya takkalah lezat

Inginkah kalian mencobanya?

Air Tawar, Padang, 18 September 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun