09.10
Ruangan riuh, suara-suara bergemuruh, menunggu datangnya seorang pejabat, sebagai syarat dimulainya sebuah hajat
10.20
Seorang lelaki berpakaian rapi memasuki ruangan dengan langkah yang ditegap-tegapkan dan tangan yang dilambaikan. Panitia bersorak. Aku mengira, itulah pejabat yang sedang ditunggu dan di elu-elu.Â
Ia berbicara penuh wibawa, sesekali menyelipkan bahasa yang rumit, mungkin itu bahasa Inggris atau bahasa Yunani, yang pasti aku tak mengerti. Saat mengakhiri, semua bertepuk penuh sorak, entah karena suaranya yang menggelegar atau merasa bosan mendengar pembicaraan, aku taktahu membedakan antara keduanya
21.00
Terbaca di media, seorang pejabat tersangka menyalahgunakan jabatan. Aku mencocok cocokkan wajahnya dengan yang kulihat tadi siang di sekolah pada acara perpisahan, persis, Â takada beda
Pejabat itu diduga telah memakan buku dan alat peraga, mengunyah-ngunyah laptop, kursi dan meja
Ingatanku tertuju pada Ibu yang dulu pernah berseru, "Bila kalian makan nasi yang tinggal sedikit untuk dibagi banyak, sedang kalian masih belum kenyang, kunyahlah air untuk menggenapkan"
Tapi, Ibu tak pernah mengajari kami mengunyah selain yang lunak seperti sang pejabat itu
Atau jangan-jangan akulah yang terlalu lugu
Air Tawar, Padang, 30 November 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H