Aku masih belum lupa, saat kau kecil dulu, dan masih bersekolah. Hampir setiap malam, aku harus memeriksa tasmu, hanya untuk memastikan tak ada pensil-pensilmu yang patah
Aku juga masih belum lupa, pernah gurumu memanggilku, hingga aku gegas ke sekolahmu. Waktu itu kamu sedang tidak baik-baik saja. 'Pub'mu keluar sebelum kamu sempat membuka celanamu. Hingga kini, kalau ku ceritakan kembali padamu, kamu menjadi malu
Aku masih ingat, kamu pernah meronta-ronta memanggil "Ayaah, ibuuu, sakiiit, sakiiit," saat kamu di sunat. Waktu itu kamu persis seperti orang yang sakarat
Tapi, itu dulu....
Sekarang kau sudah besar dan pandai berkelakar
Aku semakin tak kau butuhkan lagi
Aku tak perlu lagi mengantarmu kesana kemari
Karena katamu, kau sudah mandiri
Aku tak perlu lagi memdampingimu belajar
Karena sekarang kau sudah lebih pintarÂ
Satu yang kulupa, Nak
Bahwa engkau bukan milikku
Karena bukan aku yang menciptakanmu
Hanya saja engkau lahir melalui perantaraan aku
Aira Tawar, Â Padang, 10 April 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H