Ibu seumpama lemari tua yang memiliki banyak laci.
Laci pertama berisikan segala bentuk penderitaan anaknya. Laci ini selalu dibiarkannya terbuka dan selalu cukup menampung luka, derita dan air mata anak-anak yang dilahirkannya.
Laci kedua berisikan aib dan sisi gelap anak -anak yang keluar dari rahimnya. Laci ini selalu ditutup dengan rapat, karena ia ingin anaknya selalu terlihat gagah, tanpa cela, seakan tak pernah menanggung derita.
Laci ketiga berisikan cerita bahagia anak cucunya. "Kalau kalian bahagia, silahkan kalian nikmati, tak perlu dibagi, karena itulah yang aku ingin dan angan"
Ya Tuhan, inikah yang menyebabkan Engkau menyuruh kami bersujud kepadanya, setelah kami bersujud kepadaMu?
Air Tawar, Padang, 28 Maret 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H