Mohon tunggu...
Sirajul Huda
Sirajul Huda Mohon Tunggu... Wiraswasta - Guru les rumahan

Seorang ayah yang selalu berjuang menghebatkan anaknya

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibu seumpama Lemari Tua

28 Maret 2021   16:03 Diperbarui: 28 Maret 2021   18:07 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ibu seumpama lemari tua yang memiliki banyak laci.
Laci pertama berisikan segala bentuk penderitaan anaknya. Laci ini selalu dibiarkannya terbuka dan selalu cukup menampung luka, derita dan air mata anak-anak yang dilahirkannya.

Laci kedua berisikan aib dan sisi gelap anak -anak yang keluar dari rahimnya. Laci ini selalu ditutup dengan rapat, karena ia ingin anaknya selalu terlihat gagah, tanpa cela, seakan tak pernah menanggung derita.

Laci ketiga berisikan cerita bahagia anak cucunya. "Kalau kalian bahagia, silahkan kalian nikmati, tak perlu dibagi, karena itulah yang aku ingin dan angan"

Ya Tuhan, inikah yang menyebabkan Engkau menyuruh kami bersujud kepadanya, setelah kami bersujud kepadaMu?

Air Tawar, Padang, 28 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun