Kelurahan Ledeng adalah sebuah kelurahan yang berada di Kecamatan Cidadap, Kota Bandung.Ledeng biasa dikenal dengan daerah yang menjadi titik transit jalan bagi masyarakat yang berasal dari arah subang, bandung dan beberapa daerah lainnya.Â
Ledeng sendiri dikelilingi lingkungan yang asri juga berpendidikan dikarenakan dekat dengan beberapa Universitas sekaligus Seperti Universitas Pendidikan Indonesia, Politeknik Pariwisata Enhai dan lain-lainnya.
Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Pendidikan Indonesia dengan tema Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDGs Desa dan MBKM. Dilakukan tugas pelestarian budaya yang ada oleh Kelompok KKN T-32 UPI dengan harapan bisa menyebarluaskan kebudayaan-kebudayaan yang ada.
Memang betul pada umumnya Ledeng dikenal dengan daerah transit atau tempat kos-kosan mahasiswa sekitar bermukim. Namun, Ledeng memiliki berbagai budaya yang unik dan jarang ditemui di daerah lainnya.
Diketahui Kelurahan Ledeng mempunyai luas sekitar 189 hektar dengan jumlah penduduk kurang lebih 10.416 jiwa. Dan mempunyai hutan yang asri juga mata air yang mengalir melalui sungai cipaganti. Tidak terbatas pada dari sisi lingkungan juga, namun disana terdapat juga Gedong Cai Tjibadak.Â
Hal berikut jarang sekali diketahui oleh masyarakat Kota Bandung bahkan masyarakat sekitar khususnya mahasiswa tidak mengetahui keberadaan lokasi itu.
Dari beberapa fakta diatas ini juga yang menjadi alasan awal mengapa Kelompok KKN T-32 UPI mencoba menggali budaya-budaya yang ada di Kelurahan Ledeng. Kami pun menanyakan langsung kepada Kepala Lurah Ledeng yakni bapak Budi Prasetio,S.IP.,M.M.Â
Beliau memberikan info terkait beberapa budaya yang ada, dan setelah berbicara panjang dengan beliau beserta saran-saran yang diberikan. Kami menetapkan 3 budaya yang akan dipublikasikan yakni Gedong Cai Tjibadak, Bing Brung, dan Komunitas CAI.
Pertama, Gedong Cai Tjibadak. Gedung ini bisa dibilang sangat bersejarah dikarenakan nilainya. Sumber air tjibadak ditemukan pada tahun 1921 yang menghasilkan debit air paling besar dengan 50/L detik, lebih besar dari Dago yang hanya 1/L detik dan cidadap 8/L detik.Â
Mata air tjibadak memenuhi 80% kebutuhan masyarakat Bandung kala itu. Sehingga bangunan ini ada sebagai tanda peresmian. Tjibadak juga dijadikan inspirasi penamaan Kelurahan Ledeng itu sendiri
Kedua, Bing Brung. Bing Brung adalah sebuah kesenian yang ditemukan pada tahun sekitar 1910 menurut penuturan Dennis Swara sebagai ketua saat ini. Bing Brung merupakan kesenian yang berkutat pada tarian dan musik dimana memakai lantunan shalawat dan tepakannya yang stagnan yang berbunyi bing brung hingga bunyi ini dijadikan nama dari kesenian ini.Â
Ketiga, Komunitas CAI. CAI merupakan komunitas yang fokus terhadap lingkungan dan terbentuk pada tahun 2017 dan legalitasnya baru disahkan pada tahun 2020. CAI sendiri bertujuan untuk menjaga dan melestarikan alam sekitar daerah Kelurahan Ledeng dikarenakan masih banyak tumbuhan asri sekitar yang seharusnya bisa terjaga dan tetap ada.Â
Tidak hanya pada pelestarian, CAI juga membuat produk berkelanjutan seperti perhiasan ramah lingkungan yang membantu ekonomi masyarakat sekitar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H