suara burung pagi ini sangat merdu
......seperti tak bisa mengartikanya untuk dunia ini
berjalan begitu saja tanpa sebuah kesan yang hangat di ingatan
tak berdaya melawan sebuah keharusan
berdiri,berlari melawan hari
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,pagi ini cuaca mendung lagi
dicurahi titik lagi tak bisa kujawab lagi
bodoh sepertinya aku hari ini tidak bisa berlari
harus berhenti dengan sebuah resiko ditiduri
terasa asing ada terganjal menyesak
pagi ini aku ingin melihatmu memakai safari
berselendang di bahu dan tertidur pulas lagi
,,,,,,,,..
istana ini bagai angker
meneror sang raja bersemayam tak senang hati
tidurmu itu telah mengubah segalanya
ada sebuah magic yang tertinggal di dalam tawa dan tidurmu
berbungkus memori tertulis dengan tullisan namamu
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
seribu titik ini seolah tak berarti
tidak bisa di jawab dengan sebuah jawaban berati
engkau lukiskan sebuah lukisan hati
yang megah dan menjadi penguasa hati
menjadi pengisi di hati kecil yang tak berarti
adakah engkau pernah tahu tentang mimpiku?????
sebelum pagi menjelang dan gelap malam masih menjadi permaisuri
engkau telah bercahaya
terang benderang mengiasi gelapnya sebuah hati
belaian lembut tangan dari seorang bidadari
berdiri memandang seorang pangeran yang baru berbakti
membenarkan lengan dari baju sang permadani
engkau telah bercerita tentang sebuah rasa yang sulit tuk bisa dipercaya
bertutur lembut tentang rasa yang mengungah
akankah engkau akan datang
memeluk impianku dalam dekap mesra hangat hatimu
atau mungkin berlari menampar mimpi dan menjauh dari ceritaku
seribu titik tak bisa menjawabmu
bertanya tentangmupun jangan
bayanganmu sederhana tapi tak bisa kulihat
engkau menjauh mungkin dari mimpiku
sebelum matahari terbit lagi
pagi besok sudah datang lagi
kuharap ceritamu harus diakhiri
......................................
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H