Mohon tunggu...
Siti Rahmawati
Siti Rahmawati Mohon Tunggu... Akuntan - rrrahmaa

Do it now or never

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kebermanfaatan dan Kebahagiaan bagi Masyarakat Desa Kalong Sawah

1 September 2019   18:19 Diperbarui: 5 November 2020   10:50 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tawa bahagia anak-anak Desa Kalong Sawah. Dok.Pri.

Halo para pembaca kompasiana!

Perkenalkan, kami dari kelompok 12, mahasiswa semester 4 dan 6 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA).Izinkan kami menceritakan pengalaman kami saat melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bersama di Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga,Kabupaten Bogor. Simak kisah kami

"Cuma manusia pengecut atau curang yang tiada ingin melakukan pekerjaan yang berat, tetapi bermanfaat buat masyarakat sekarang dan dihari kemudian itu." 

Yappp, seperti itulah kata Tan Malaka. Jangan biarkan dirimu menjadi insan yang egois. Sedikit kontribusimu pada masyarakat sangatlah berarti. Manusia yang egois ialah mereka yang enggan berkontribusi untuk orang lain. Untuk kamu, aku, dan kita millenial Indonesia, baiknya tergerak untuk berkontribusi pada orang lain dan lingkungan sekitar. 

Kami sebagai mahasiswa memegang teguh keyakinan untuk bermanfaat kepada sesama manusia. Sebagaimana yang kami percaya dalam agama kami, Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain". 

Kampus kami, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), alhmdulillah memfasilitasi itu lewat program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Kami kelompok 12 mengabdi di RW 03 Kampung Peuteuy, Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

PKM adalah kesempatan bagi kami untuk menuntaskan Tri Dharma Perguruan Tinggi : Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Selain itu, kegiatan ini telah disesuaikan dengan capaian SDGs (Sustainable Development Goals) dibawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan terdaftar di PRME (Principle for Responsible Management Education). 

Kalau kata dekan kami, Pak Nuryadi, PKM memiliki perspektif sosial-humanistik. "Sosial yang dimaksud yakni berkaitan dengan kebermanfaatan langsung atas dirinya bagi masyarakat luas apabila mampu menggerakan serta mengamalkan ilmu yang diperolehnya selama di bangku kuliah,"ujarnya. 

Sedangkan humanistik, mungkin lebih ke bagaimana ilmu yang kami dapat di bangku kuliah bisa memecahkan persoalan masyarakat. "Mahasiswa sebagai pelaksana memiliki keutuhan secara kemanusiaan untuk berkolaborasi dengan masyarakat menyusuri persoalan yang sedang terjadi," kata Pak Nuryadi 

Sekilas, kalian mungkin berpikir bahwa ini hanya tugas kuliah, bukan kesadaran pribadi kami. Tapi, perlu kalian ketahui, kami semua amat antusias menjalani ini semua. Karena, dengan adanya program PKM ini kami mendapatkan banyak sekali pengalaman dan pengetahuan baru, yang mungkin tidak akan kami dapatkan jika kami hanya fokus belajar di kampus tanpa terjun langsung menemui masyarakat baru. 

Selain itu, karena kami hanya mahasiswa reguler biasa yang tidak memiliki banyak uang. Jadi, kami mengorbankan banyak waktu kami untuk mencari dana. 

Salah satu momen menjual air mineral untuk menggalang dana. Dokpri.
Salah satu momen menjual air mineral untuk menggalang dana. Dokpri.

Empat minggu lamanya, kami berjibaku mencari dana untuk menyukseskan program ini. Bergelut dengan peluh, kami enggan mengeluh. Sebab, mahasiswa sejatinya harus kreatif dan mandiri mencari dana sendiri. Mulai dari menjual air mineral setiap minggu pagi, menggalang donasi, mengumpulkan sumbangan, sampai mengumpulkan baju bekas untuk dijual. 

Kami tidak peduli dengan mata mata yang memandang kami dengan sinis. Karena niat kami baik. Bukankah, perbuatan baik sebesar biji zarah sekalipun akan tetap dihitung oleh malaikat ? maka dari itu, kami memanfaatkan momen ini sebaik mungkin. Total, selama empat minggu menggalang dana itu, terkumpul Rp 5 juta. Alhamdulillah 

Perkenalan dan koordinasi dengan Ketua RW 03 dan Para Ketua RT. Dok.Pri.
Perkenalan dan koordinasi dengan Ketua RW 03 dan Para Ketua RT. Dok.Pri.
7 Agustus 2019. Kami tiba di Desa Kalong Sawah untuk pertama kalinya. Di tengah sunyi nya sebuah perdesaan. Desa Kalong Sawah hadir menyempil di sudut kabupaten Bogor. Menjadi tempat bernaung masyarakat desa. 

Walaupun begitu, sebagian masyarakat Jasinga lebih memilih untuk mengadu nasib ke Jakarta daripada harus menjadi petani di kampungnya sendiri 

Kami melihat anak-anak kecil berlarian di gang-gang sempit yang ada di sana. Mengejar cita-cita yang besar. Dengan khayal seluas cakrawala. Mereka boleh saja tinggal di rumah-rumah yang berada di pinggir kali, tapi aku berharap mimpi besar mereka tidak mati.

Setidaknya, kurang lebih tiga minggu, hingga 24 Agustus 2019, kami mengabdi disana. Ada banyak kegiatan yang kami lakukan disana. Salah satunya adalah memberikan pendidikan kepada anak-anak Desa Kalong Sawah. Seperti, mengajar di sekolah, mengajar ilmu agama di musholah, mengajar bimbel di rumah. 

Momen mengajar di SD, mengajar bimble dan mengajar ngaji. Dok.Pri.
Momen mengajar di SD, mengajar bimble dan mengajar ngaji. Dok.Pri.
17 Agustus merupakan hari penting bagi seluruh rakyat Indonesia karena pada tanggal tersebut Presiden Soekarno mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia di muka dunia. Masyarakat Indonesia memiliki cara unik merayakan kemerdekaan Indonesia dengan melaksanakan kegiatan yang biasa disebut "Lomba 17 Agustus". 

Selain untuk merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia, lomba 17 Agustus yang kami adakan bertujuan untuk menanamkan rasa cinta tanah air, menghargai dan menghormati jasa para pahlawan yang sudah bertumpah darah memperebutkan kemerdekaan Rakyat Indonesia. Kemudian lomba 17 Agustus juga bertujuan untuk mempererat hubungan antar warga. 

Hal apa aja sih yang bisa kita dapatkan dari acara lomba 17 Agustus ? Yaknii, kesempatan berinteraksi sosial antar warga dan melupakan gadget sementara, tertawa dan bersenang-senang bersama, mengajarkan semangat kerja keras, pantang menyerah dan gotong royong. Satu lagi, bisa jadi ajang mencari jodoh #justkidding agar tidak terlalu serius sajaa hahaha.

Yap. Maka dari itu, kami membuat acara lomba 17 Agustus ini jadi semeriah mungkin. Yang mana akan selalu berkesan dan bahkan menjadi acara yang selalu ingin diadakan setiap tanggal 17 Agustus oleh masyarakat Desa Kalong Sawah khususnya RW 03. Dikarenakan, menurut warga sekitar acara lomba 17 Agustus ini sudah tidak berjalan selama 3 tahun terakhir.

Antusiasme anak-anak Desa Kalong Sawah mendaftar Lomba 17 Agustus. Dok.Pri.
Antusiasme anak-anak Desa Kalong Sawah mendaftar Lomba 17 Agustus. Dok.Pri.

Tawa bahagia anak-anak Desa Kalong Sawah. Dok.Pri.
Tawa bahagia anak-anak Desa Kalong Sawah. Dok.Pri.

Senyum bahagia menang lomba nih hihi. Dok.Pri.
Senyum bahagia menang lomba nih hihi. Dok.Pri.

Program kerja kami selanjutnya adalah mengajar gerak jalan dan mengiringi lomba gerak jalan ibu-ibu RW 03 Desa Kalong Sawah dan anak-anak SDN 06 Kalong Sawah yang diadakan se-Kecamatan Jasinga. 

Wah, ini pengalaman yang sangat unik, asyik dan sedikit menantang. Kenapa begitu ? karena menyelaraskan gerakan dan ketukan baris-berbaris tidak semudah yang kalian bayangkan, ada beberapa ibu ibu yang kurang mengerti "kiri dan kanan" karena disana mereka berbahasa sunda yang artinya "kenca dan katuhu". 

Program selanjutnya, kami melakukan perbaikan saung yang berada di lapangan RW 03 dan membersihkannya karena saung tersebut sudah tidak layak pakai dan kotor, sehingga membahayakan jika terus didiamkan. 

Karena saung tersebut digunakan untuk tempat berinteraksi sosial warga, juga tempat bermain anak-anak di lingkungan tersebut . Kami juga kerja bakti membersihkan lapangan di sekitar saung yang sangat banyak sekali tanaman liar dan sampah yang amat sangat banyak, berbahaya untuk kesehatan dan lingkungan sekitar.

Program lainnya, kami membuat plang jalan untuk setiap gang per-RT yang berada di RW 03. Bukan tanpa alasan, kami membuatkan plang jalan karena plang jalan sebelumnya terbuat dari bambu yang sudah sangat tidak layak bahkan nama gang nya pun sudah tidak terbaca karena plang sudah koyak. Kami menggantinya dengan plang dari besi yang kuat dan kokoh, juga dengan tulisan yang terbaca lebih jelas.

Setelah itu, kami menyumbang karpet, iqro dan juz amma untuk pondok pesantren di Kampung Peuteuy karena disana masih kurang sekali peralatan mengaji. 

Padahal minat anak-anak disana untuk mempelajari dan mendalami ilmu agama Islam sangat amat tinggi, tentu kami sangat salut dan prihatin karena peralatan yang belum lengkap dan memadai.

Tidak hanya itu, kami juga menyumbang bahan bangunan untuk renovasi masjid. Kami juga menyumbang beberapa sak semen untuk memperbaiki nakses jalan menuju sungai yang mana masyarakat banyak melintasi jalan tersebut untuk pergi ke sungai pada saat kekeringan, sekadar untuk cuci kakus.

Beberapa momen program kerja diatas. Dok.Pri.
Beberapa momen program kerja diatas. Dok.Pri.

Terakhir, kami memberikan tanaman hidroponik kepada ibu-ibu Kampung Peuteuy. Yang mana harapan kami tanaman tersebut dan bermanfaat untuk ibu -ibu disana.

Kemudian, penyerahan plakat kepada Bapak Ketua RW 03 dimana tempat kami melaksanakan Program Kerja. Penyerahan plakat sebagai bentuk terimakasih kepada Pak Ketua RW karena sudah memberikan izin kami untuk melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat disana.

Memberikan tanaman hidroponik dan penyerahan plakat. Dok.Pri.
Memberikan tanaman hidroponik dan penyerahan plakat. Dok.Pri.

Menjadi bermanfaat adalah harga mati. Semoga setelah adanya kegiatan PKM ini, saya, kami, dan kalian para pembaca kompasiana, menjadi bermanfaat untuk siapapun termasuk lingkungan sekitar. Sekian dan Terimakasih <3 

Full Team anggota kelompok 12 PKM. Dok.Pri.
Full Team anggota kelompok 12 PKM. Dok.Pri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun