Halo para pembaca kompasiana!
Perkenalkan, kami dari kelompok 12, mahasiswa semester 4 dan 6 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA).Izinkan kami menceritakan pengalaman kami saat melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bersama di Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga,Kabupaten Bogor. Simak kisah kami
"Cuma manusia pengecut atau curang yang tiada ingin melakukan pekerjaan yang berat, tetapi bermanfaat buat masyarakat sekarang dan dihari kemudian itu."Â
Yappp, seperti itulah kata Tan Malaka. Jangan biarkan dirimu menjadi insan yang egois. Sedikit kontribusimu pada masyarakat sangatlah berarti. Manusia yang egois ialah mereka yang enggan berkontribusi untuk orang lain. Untuk kamu, aku, dan kita millenial Indonesia, baiknya tergerak untuk berkontribusi pada orang lain dan lingkungan sekitar.Â
Kami sebagai mahasiswa memegang teguh keyakinan untuk bermanfaat kepada sesama manusia. Sebagaimana yang kami percaya dalam agama kami, Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain".Â
Kampus kami, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA), alhmdulillah memfasilitasi itu lewat program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Kami kelompok 12 mengabdi di RW 03 Kampung Peuteuy, Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.Â
PKM adalah kesempatan bagi kami untuk menuntaskan Tri Dharma Perguruan Tinggi : Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Selain itu, kegiatan ini telah disesuaikan dengan capaian SDGs (Sustainable Development Goals) dibawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan terdaftar di PRME (Principle for Responsible Management Education).Â
Kalau kata dekan kami, Pak Nuryadi, PKM memiliki perspektif sosial-humanistik. "Sosial yang dimaksud yakni berkaitan dengan kebermanfaatan langsung atas dirinya bagi masyarakat luas apabila mampu menggerakan serta mengamalkan ilmu yang diperolehnya selama di bangku kuliah,"ujarnya.Â
Sedangkan humanistik, mungkin lebih ke bagaimana ilmu yang kami dapat di bangku kuliah bisa memecahkan persoalan masyarakat. "Mahasiswa sebagai pelaksana memiliki keutuhan secara kemanusiaan untuk berkolaborasi dengan masyarakat menyusuri persoalan yang sedang terjadi," kata Pak NuryadiÂ
Sekilas, kalian mungkin berpikir bahwa ini hanya tugas kuliah, bukan kesadaran pribadi kami. Tapi, perlu kalian ketahui, kami semua amat antusias menjalani ini semua. Karena, dengan adanya program PKM ini kami mendapatkan banyak sekali pengalaman dan pengetahuan baru, yang mungkin tidak akan kami dapatkan jika kami hanya fokus belajar di kampus tanpa terjun langsung menemui masyarakat baru.Â