Back to UIN Jogja: Dekan, Rektor,
Pesantren--TarekatÂ
Sepulang dari Kanada dan Amerika atau bolak baliknya dia, Yudian back to (kembali) ke UIN Yogyakarta. Menjadi Dekan Fakultas Syariah 2007-2011. Masa itulah saya secara pribadi bertemu dengan beliau sebagai dosen dalam kajian, Sejarah Peradaban Islam: Klasik, Tengah, dan Modern.
Pada tahun 2007-2009 khususnya, Yudian mulai mengenalkan pemikiran atau gagasannya lebih progresif ke mahasiswa dan masyarakat luas, misalnya, dengan membuat kegiatan lomba resensi nasional terkait bukunya, "Jihad Ilmiah dari Tremas ke Harvard." Tentu saja kegiatan bedah bukunya yang lain.
Tampak bagi saya, Pak Yudian sangat bersemangat dalam kuliah segairah jihad. Ia berkata langsung: terus-terang, blakblakan. Horas Bang! Begitu dia sering memanggilku. Sesuatu yang aku pikir, dia orang yang mudah bergaul dengan ragam suku.
Untuk menghidupkan gagasannya Yudian juga mendirikan pesantren Nawesea, khususnya untuk peningkatan bahasa Arab dan Inggris, serta Jerman--bagi mahasiswa. Bekalangan, ia mendirikan TK-SD-SMP IT Sunan Averroes. Harapannya, tentu saja SMA hingga universitas! Rentang waktu itu juga, Yudian mendirikan tarekat Sunan Anbia: sebuah tarekat eksistensialis positivis kontemporer mendapati surga dunia (minimal ilmu, rezeki, kursi, dan keturunan).
Perlu ditambahkan di sini, Yudian pernah berkarier sebagai Asisten Deputi Bidang Bimbingan Umat Beragama, Kementerian Kesejahteraan Rakyat RI (2011-2014), sehingga pada Haul Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Mandailing Natal, tahun 2012, Yudianlah yang datang mewakili Pak Agung Laksono.
Yudian Wahyudi menjabat rektor UIN Sunan Kalijaga, 2016-2020. Sebagian kecil orang mengenali Yudian sebagai rektor hanya berupa kebijakan pelarangan cadar dan pelolosan disertasi Abdul Aziz? Padahal, banyak kebijakan Yudian membawa UIN menjadi world class university" atau universitas kelas dunia, sehingga mahasiswanya menembus Eropa Barat, sebagaimana dirinya Profesor di Amerika, umpamanya.
Penelitian, penulisan, publikasi ilmiah hingga penerbitan buku dan disertasi digalakkan Yudian. Tampilan Disertasi di UIN Yogyakarta kini sangat bagus! Akhirnya juga kebijakan Yudian melahirkan jamak Dr dan Profesor di UIN Yogkarta dan umumnya PTAIN. Apalagi selama menjadi asisten Deputi Bidang Umat Beragama, Yudian mengunjungi penjuru nusantara dilengkapi lagi dengan setelah menjadi rektor UIN Yogyakarta.Â
Alhasil, pembumian gagasan atau pemikirannya menjadi realitas tindakan sejarah, maker of history berwujud nyata.
Kepala BPIP