Mohon tunggu...
Abdul Hakim Siregar
Abdul Hakim Siregar Mohon Tunggu... Guru - guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Pertahankan Prof Yudian Wahyudi di BPIP

28 Februari 2020   16:36 Diperbarui: 28 Februari 2020   17:26 477
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah dianggap mengeluarkan pendapat yang "menimbulkan kontroversi?" Kepala BPIP, Prof Drs KH Yudian Wahyudi, MA. Ph.D, terus disorot sebagian orang, sampai ada pihak yang menyerukan pencopotan Yudian dari BPIP?

Sebut saja, Prof Suketi, Anwar Abbas, dan baru-baru ini Arief Rahman Hakim serta Fahmi Idris di Jakarta, Senin (24/2/2020) mendesak agar  Yudian mengundurkan diri atau Pak Jokowi mencopotnya? 

Bayangkan saja kalau orang sekaliber Fahmi Idris dan Arief Rahman Hakim masih saja keliru memahami pernyataan kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi? Konon lagi, mohon maaf, masyarakat awam yang mengambil kesimpulannya dari media sosial yang penggambarannya kurang proporsional?

Secara pribadi, kita perlu mengkaji kembali, desakan pencopotan hingga pembubaran BPIP merupakan langkah berbahaya, bukan pada pribadi Pak Yudian tetapi bisa jadi bagi bangsa Indonesia, setidaknya saat ini.

Kenapa? Saya ingin mengutip narasi komentar di YouTube: https://www.youtube.com/watch?v=cvdJKk662xE. 

 Perhatikan beberapa contoh komentar "mengerikan" berikut ini, menyangkut video di YouTube, itu: 

Demon Hunter2 weeks ago

Hanya Komunis Sejati yang bicara seperti itu.

Bea Kay.2 weeks ago

Astaghfirullah , dulu melecehkan ummat yang bercadar ,lalu pemimpin polemik "Konsep Milk al-Yamin Muhammad Syahrour sebagai Keabsahan Hubungan Seksual non-Marital". sekarang menyatakan agama (Islam?) itu musuh Pancasila . Sunggoh jelas ini jelas siapa sebenar sosok atau oknum ini, munafiq? Liberal?, atheis?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun