Mohon tunggu...
Abdul Hakim Siregar
Abdul Hakim Siregar Mohon Tunggu... Guru - guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Perbaiki Kasih dalam Ramadan

13 Juni 2018   00:00 Diperbarui: 13 Juni 2018   00:15 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita adalah makhluk kasih. Kita diciptakan Tuhan dengan kasih-Nya. Kita membiasakan diri dengan mengucapkan Kasih Tuhan, "Bismillahirrahmanirrahim." Kasih sayang melingkupi kita semua.

Masalahnya, beberapa orang setelah lahir, remaja dan dewasa sikap kasih merosot bahkan beralih menjadi sikap kasar dan benci. Kenapa? Beberapa orang lebih suka mengampanyekan kebencian daripada kasih sayang. Mereka yang mempromosikan rasa benci terhadap orang lain, apalagi kalau sampai harus benci berlebihan merupakan tanda lemah iman dan kurang amal ibadah.

Kasih sayang dapat diperbaharui dengan menginsafi diri, betapa besarnya nikmat dan rahmat Tuhan kepada kita. Sebagai muslim dan muslimat kita terbiasa membaca "Bismillahirrahmanirrahim." Membiasakan ucapan itu dapat mendorong kesadaran untuk selalu menebar kasih sayang kepada manusia, hewan, dan alam.

Ramadan ini dapat menjadi salah satu sarana kasih. Sebab dalam Ramadan, berbagai amal ibadah bernilai lipat ganda. Bahkan ada satu malam yang disebut dengan lailatul qadar. Kadarnya lebih baik daripada seribu bulan.

Seribu bulan menebar kasih sayang sesuai dengan kadar kemampuan yang kita miliki. Seorang yang memiliki sifat kasih sayang akan dapat merasakan betapa banyaknya kasih sayang dalam kehidupan ini. Sebaliknya, orang minus kasih sayang cenderung mengalami rasa kekurangan dalam kehidupan sehingga yang kerap muncul menjadi ujaran kebencian.

Siapa saja yang kerap mempromosikan kebencian barangkali mereka sejak dalam kandungan keluar dari garis rahim menjadi rajam, mereka suka ghadab dan marah-marah sejak dalam kandungan hingga remaja dan dewasa, penyakit mereka adalah rasa benci dan iri.

Maka dalam Ramadan ini, terutama setekah Ramadan ini menjadi Syawal Idul Fitri, sifat, sikap, dan perilaku kasih kembali diperbaharui dengan memaknai amalan Ramadan. Jadi, ayolah memperbaiki kasih selamanya. Terkhusus pada Ramadan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun