Tetapi, kalaulah boleh kita mengambil sisi hikmah dan positif dari pembatalan-penolakan kehadiran Ust. Somad di pengajian, dan hingga pemblokiran Instagram terhadap Ustaz Abdul Somad merupakan garam pengasin semakin membuat si Ustaz Somad terkenal.
Kita yang terlanjur geram, garang, dan marah-marah gara-gara membela penolakan itu, tak dapat tidak, belum cukup terkenal. Maka dari itu, jangan geram pada Instagram. Anggaplah sebuah penolakan sebagai garam untuk semakin populer, kalau bisa biar tambah rendah hati.
Saya tidak mengatakan Ustaz Somad hanya ingin terkenal dan popularitas dengan peristiwa itu. Tidak begitu maksud saya sama sekali. Menurut penuturan sahabat Ustaz Somad, beliau orang yang tawaduk, ikhlas, dan tak berharap popularitas semata. Semoga demikian. Amin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H