Mohon tunggu...
Abdul Hakim Siregar
Abdul Hakim Siregar Mohon Tunggu... Guru - guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Satu-satunya Buku, Pembelaan Guru yang Konfrontatif & Emosional yang Ditulis Guru

11 Januari 2018   12:08 Diperbarui: 11 Januari 2018   12:30 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Penerbit Deepublish

Melalui kenekatan berkonfrontasi bahkan emosional; bertempur atau kabur? Buku ini menyulut api bertempur guru untuk melalap siapa saja penista guru di hadapan guru.

Sebagian teman guru yang mendengar penjelasan saya terkait membela guru cukup terpanasi untuk konfrontasi dan konflik terhadap oknum pemaksa guru secara struktural. Namun, begitu mereka berhadapan nafsu, hasrat, dan gairah melawan mereka luluh seketika? Beberapa kawan guru hanya berani melawan oknum atasan kependidikan dari jauh atau belakang, dengan menggosipi atau mengaibi? 

Nah, buku ini mungkin dapat membangkitkan emosi marah guru sampai tega konfrontasi dan bahkan konflik? Tapi, setelah itu bersiaplah dengan ancaman bahkan putusan mutasi atau dipindahkan dari tempat tugas yang nyaman menuju wilayah terpencil, sebagai usaha pengucilan dari orang yang mempunyai jabatan struktural.

Rekan guru yang sudah nyaman di rumah dan posisi aman di sekolah, bisa jadi membeli dan membaca buku menjadi pemicu konflik keluarga dan sekolah-apalagi kalau sampai gagasan dalam buku ini diujicobakan. Oleh karena, kalian berhak tidak membaca, apalagi membelinya. Tapi, saya sendiri tidak bermaksud menceraiberaikan hubungan keluarga, rekan kerja, dan sosial kalian yang akrab.

Kata orang dalam resensi buku, bukanlah promosi. Karena itu, saya ngomong, kalian berhak tidak membaca dan membeli buku ini. Kalau sudah terlanjur dan menyesal membeli dan membacanya, kalian dapat menulis surat atau menelepon saya, di bagian belakang ada alamat lengkap serta nomor handphone saya. 

Kadang, saya berkhayal buku ini memicu kontroversi biar derajat saya dan guru sedikit terangkat secara nasional? Ahai!

Semacam propadanda media menjulang nilai ekonomis dan popularitasnya?

Saran terakhir dari penulis buku ini: berpikirlah negatif, dengan perasaan positif agar lebih konfrontatif dan emosional membela guru.

Salam membela guru!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun