Mohon tunggu...
Abdul Hakim Siregar
Abdul Hakim Siregar Mohon Tunggu... Guru - guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kala Artis Hanya Bisa Hibur Fans Bukan Dirinya Sendiri

25 Maret 2017   21:30 Diperbarui: 26 Maret 2017   18:00 1067
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konon, seorang bermain gitar sembarangan. Alias semaunya. Orang sekitarnya, menegur agar ia menghentikan permainan gitarnya. Karena, suara gitarnya tak serasi cuma membuat telinga orang lain pekak. Si gitaris menerangkan, "Ia bergitar bukan untuk menghibur orang lain, melainkan menghibur dirinya sendiri."

Kisah itu di atas menunjukkan kebalikan beberapa oknum artis kini. Mereka bergitar, bernyanyi, berlawak, berkomedi, bermain film-drama, berakting tidak untuk menghibur dirinya sendiri. Tapi, demi memperoleh uang, mobil, rumah, foya, belanja, liburan ke luar negeri, dan populer. Kecuali, sebagian artis yang rendah hati. Tentu saja artis tak akan pernah bilang ke penonton, mereka berartis demi uang. Jelas bukan itu yang ditonjolkan. Melainkan, alasan yang lebih humanis demi menghibur penonton dan fans.

Begitu banyak fans yang bergantung kepada artis idola mereka. Sayangnya, beberapa artis merasa semakin pogah. Mirip Firaunisme, atau Paroh; bahasa Inggris: Pharaoh yang memberhalakan diri sebagai sesembahan?

Artinya, ketika banyak orang mengefans oknum artis tertentu. Apakah misalnya dalam sebuah konser mereka memerhatikan keselamatan orang? Tengoklah, lapangan konser yang terlalu padat, sesak, dan sepertinya kurang layak. Kecuali, si artis yang di atas pentas. Masih mendendangkan lagu hit-hot, yang membuat para fans bergoyang, mengayunkan tangan kiri-kanan dengan kamera/video HP di tangan. Masih ditambah lagi suara histeris cekikan. Syukur tak ada yang membawa minuman keras. Atau sebelumnya telah minum yang membuat jalannya, senggol sana-sini. Seluruh keadaan itu kalau dikumulasikan bisa sedikit tampak lapangan konser agar darurat, sehingga dalam kasus tertentu beberapa remaja perempuan khususnya pingsan. Bahkan meninggal dunia karena sesak atau terjepit di konser atau sesaat pulang? Sebagian lain malahan pingsan saat antrean membeli tiket atau karcis konser artis?

Sudah demikian kejadiannya. Jika kebetulan konser di daerah. Si artis pulanglah ke Jakarta. Dengan sedikit masih agak lagaknya. Mengabaikan apa yang terjadi pada acaranya. Ya. Cukuplah sedikit menunjukkan simpati lewat televisi atau berita surat kabar menyesalkan barusan yang terjadi. Dan konferensi pers, kelak mengevaluasi. 

Demikianlah, tamsil artis yang kepercayaan diri berlebihan bercampur kesombongan diri. Tanpa rasa kemanusiaan yang mendalam. Mereka masih tampak ceria, gembira, fit, dan selalu bugar di tengah orang atau bahkan fans yang meninggal dunia. Setidaknya, fans pingsan gara-gara remaja mengidola berlebihan. Kenapa bukan artis sendiri yang memaparkan aib atau kelakuan buruknya ke publik biar jangan terlalu diidolakan berlebihan? Minimal mencegah fans memperlakukan mereka berlebihan. Ini malahan sepertinya disenangi karena mereka digemari.

Hibur Fans Bukan Dirinya

Masih ingat kasus Tessy pelawak yang mampu mengocok perut penonton terbahak. Sepertinya, ia memiliki selera humor yang tinggi menghibur penonton. Namun, dalam satu kasus Narkoba ia ditangkapdi rumahnya. Sesaat penangkapan itu, ia menelan cairan pembersih lantai. Mungkin maksudnya, menghilangkan barang bukti dalam dirinya. Karena itu, Tessy menghadapi dua masalah sekaligus: dugaan Narkoba dan penyakit perut karena menelan cairan pembersih lantai. Mungkin, orang yang menonton Tessy dari layar kaca menatap Tessy seakan tak ada masalah. Karena, bakatnya melawak. 

Tapi, rupanya, Tessy hanya bisa melawak dan membuat orang lain terbahak. Ia kurang mampu melawak atau menertawakan dirinya. Kecuali, di antaranya dengan dugaan komsumsi obat terlarang?

Kalau benar sebagaimana diberitakan media, Jumat 24/3/2017, polisi menangkap musisi Ridho Rhoma karena dugaan kedapatan jenis sabu. Ridho sebagaimana halnya Tessy mampu menggoyang penonton. Tapi, rupanya, ia kurang mampu menghibur dirinya sendiri. Kecuali, dengan alat dugaan sabu.

Sebetulnya, bukan hanya Tessy, Ridho Roma, dan beberapa artis lainnya yang terjerat Narkoba. Melainkan, banyak orang, bahkan yang sering tampak di televisi kelihatan tanpa beban masalah. Rupanya, dirundung problema. Satu masalah yang paling umum: Mereka atau bahkan kita hanya mampu menghibur orang lain, tapi mereka atau kita tak bisa menghibur diri sendiri. Kecuali, dengan cara tergantung pada obat terlarang, alkohol, minuman keras, judi, dan selingkuh?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun