Di situlah,kita perlu waspada,jangan sampai pemerintahan menjadi zalim atau tirani dengan berlebihan menafsirkan makar ke dalam berbagai peristiwa atau kejadian?Padahal, hanya berupaya kritik dari orang lemah atau pinggiran yang tulus ingin memberikan saran atau perbaikan terhadap bangsa ini?
Sebagai orang beragama, kita yakin, haqqul yakin, kalau niat dan amal shaleh kita mau membina agama dan bangsa ini, tentu saja “makar” orang-orang yang ingkar diawasi oleh Tuhan. Selalulah bertawakkal kepada Tuhan atas makar orang jahat atau ingkar daripada sibuk mencari-cari tukang “makar?” Jangan-jangan, kita yang menuduh orang lain tukang mahar, padahal kita pun terperangkap di dalamnya, tukang makar juga?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H