Mohon tunggu...
Siput Ungu
Siput Ungu Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Desa Rangkat biasa yang tersesat selama bertahun-tahun mencari diri sendiri

Suka menulis, menulis suka-suka. Bercerita apa saja :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tukang Parkir Liar: Menghancurkan Usaha Kecil

9 Desember 2023   16:08 Diperbarui: 9 Desember 2023   16:53 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tukang bubur dipertigaan jalan dengan bangku yang sederhana selalu ramai dikunjungi. Rasa bubur nya enak dan juga murah. Lalu inisiatif menambahkan bangku lebih agar orang-orang lebih banyak datang. Tiba-tiba ada tukang parkir liar disana, tentunya bukan kemauan si tukang bubur itu. Lama-lama berkurang lah pengunjungnya, siapa juga yang mau membayar tukang parkir yang sama dengan harga tusuk ati ampela atau telur puyuh, dan harga bubur jadi terasa mahal karena ada beban biaya parkir. Akhirnya tukang bubur itu bangkrut karena sepi pengunjung.

Tukang es doger samping bank swasta tak pernah sepi pembeli. Sudah memiliki pelanggan tetap anak-anak SMA. Berkembang dengan menyewa ruko kecil yang masih dekat dengan tempat lama. Ada tukang parkir juga, akhirnya pembelinya menurun, masih ada anak SMA yang suka beli tapi tak sebanyak dulu. Setiap pembeli jadi banyak dibungkus karena menghindari bayar parkir. Akhirnya balik lagi jualan dipinggir jalan. Siapa juga yang mau bayar parkir hanya untuk segelas es 5 ribuan. tak sebanding dengan harga yg dibeli.

Sebuah minimarket baru buka di jalan tembus pedesaan. Jalan ini banyak dilalui orang2 untuk berangkat kerja atau bisa dibilang jalan pintas. Tidak banyak warung2 kecil disekitarnya jadi tidak mengganggu. Awal pembukaan banyak promo dan hadiah, warga desa dan orang-orang yang melalui jalan ini terbantu memenuhi kebutuhan sehari2 di minimarket ini. Sudah jelas ada tulisan besar "PARKIR GRATIS" tapi tetap saja masih ada yang belum bisa baca dijaman ini dan munculah tukang parkir disana. Yaaa...akhirnya sepi pembeli, dan jika ada pembeli pun yg turun hanya yg dibonceng saja, yang lainnya tunggu dimotor disebrang, siapa juga yang mau bayar parkir hanya untuk belanja yang tak seberapa harganya. 

dan mungkin masih banyak cerita lainnya perihal usaha yang mengalami kemunduran karena adanya tukang parkir liar. Semoga kedepannya tukang parkir liar ini berkurang disekitar kita.

Salam hangat,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun