Mohon tunggu...
siprianus jemalur
siprianus jemalur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berkontribusi bagi kemajuan daerah melalui tulisan

lahir dan dibesarkan untuk memuja kehidupan meskipun seringkali tidak bersahabat...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Selamat Ulang Tahun Buya Syafii Maarif

31 Mei 2021   21:29 Diperbarui: 31 Mei 2021   21:49 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pada hari ini, 31 Mei 2021, Buya Syafii Maarif berusia 86 tahun. Usia 86 tentu bukanlah sebuah usia yang dapat dinikmati oleh sebagian orang. Karena itu, tentu patut disyukuri. Saya secara pribadi tentu sangat bangga dan turut beesyukur atas usia beliau terswbut meakipun tidak ada hubungan secara emosional dan keluarga dengan beliau. Apa yang membuat saya bangga dan bersyukur adalah bahwa beliau telah memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap kehidupan beragama di Indonesia tidak saja pada kalangan muslim tetapi lintas agama dan keyakinan di Indonesia.

Lebih dari itu, Buya juga telah memberikan kontribusi dalam.membangun peradaban sosial kemasyarakatan tidak hanya dalam pemikiran tetapi juga cara hidupnya yang sangat konsisten antara kata dan perbuatan.


Konsistensi antara kata dan perbuatan

Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan kita, kita seringkali melihat ketidakonsistenan ata kata atau ucapan kita dengan perbuatan kita. Kondisi ini hampir terjadi dalam hampir seluruh aspek kehidupan kita baik dalam aspek sosial, ekonomi, politik, pendidikan bahkan keagamaan itu ssndiri.Kondisi ini tidak hanya terjadi pada generasi muda tetapi juga pada generasi tua. Kondisi ini juga tidak hanya terjadi pada masyarakat tak terdidik tetapi juga masyarkat yang terdidik. Kondisi ini juga tidak hanya terjadi pada warga masyatakat biasa tetapi juga para elit  kekuasaan. Kondisi seperti ini membuat kita sangat kesulitan untuk menjadi panutan dalam kehidupan bersama kita baik sebagai warga masyarkat maupun warga negara.

Dalam situasi seperti itu, sepanjang yang saya ketahui baik melalui seminar, diskusi, beebagai buku dan artikel dan terutama testimoni langsung dari masyarakat, Buya benar-benar menjadi contoh atau teladan bagi banyak orang lintas agama dan iman, lintas sosial, politik, etnis dan swbagainya. Dalam konteks itu, maka predikat yang dilekatkan pada beliau sebagai tokoh bangsa sungguh sangat tepat.

Tokoh Agama

Buya Syafii Maarif dikenal sebagai tokoh "lintas bidang" seperti tokoh agama, tokoh intelektual (akademisi), tokoh budaya (budayawan) dan tokoh kemanusiaan. Sebagai tokoh agama, Buya Syafii tidak hanya dikenal dan dihormati dalam kalangan Islam tetapi sesungguhnya dihormati oleh kelompok agama lain baik Katolik, Protestan, Hindu, Budha, Konghucu dan sebagainya. Kecintaan dan penghormatan yang tinggi terhadap beliau tentu karena karakternya, sikap hormat dan mwnghargai terhadap yang lain.

 Bagi Buya, agama dan khususnya Al Quran adalah petunjuk etis atau acuan moral bagi manusia untuk kehidupan. Dengan kata laim, nilai dan primsip dasar keagamaam adalah pedoman atau suluh yang menuntun atau memandu kehidupan manusia. Karena itu, agama sejatinya menjadi rahmat bagi alam semesta baik manusia maupun ciptaan lain.
Sepanjang yang saya telusuri, Buya Syafii konsisten dengan prinsip dasar keagmaannya itu hingga saat ini dan tentu ke depan.Kokohnya beliau terhadap prinsip dasar keagamaan tersebut menjadi berkat bagi bangsa dan masyarakat luas di Indonesia termasuk saya.

Tokoh Pendidikan

Selain tokoh agama, Buya Syafii juga dikenal sebagai tokoh pendidikan. Bagi Buya, pendidikan memiliki posisi yang sangat vital dalam membangun peradaban dan kemajuan suatu masyarakat atau bangsa. Tanpa penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kemajuan suatu bangsa tidak akan pernah diraih. Risikonya tentu kita tetap tertinggal jauh oleh negara-negara lain. Penguasaan ilmu pengetahuan tentu tidak pernah lahir dari ruang kosong tetapi hasil dari usaha atau ikhtiar yang sungguh-sungguh untuk mendapatkannya. 

Penguasaan ilmu pengetahuan tentu juga tidak mengabaikan nilai-nilai etis baik yang bersumber dari nilai-nilai agama ataupun nilai budaya yang melekat dalam suatu masyarakat atau bangsa. Kemajuan ilmu pengetahuan tanpa dibarengi oleh nilai etis atau moral tentu dapat membawa dampak buruk bagi peradaban dan keadilan bagi pihak lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun