Mohon tunggu...
siprianus jemalur
siprianus jemalur Mohon Tunggu... Wiraswasta - Berkontribusi bagi kemajuan daerah melalui tulisan

lahir dan dibesarkan untuk memuja kehidupan meskipun seringkali tidak bersahabat...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merawat Keharmonisan Kehidupan Beragama: Catatan Reflektif dari Labuan Bajo

12 Mei 2021   07:53 Diperbarui: 12 Mei 2021   07:58 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dalam kondisi covid 19 saat ini, ketika ruang interaksi kita yang sangat dibatasi, intensitas penggunaan perangkat teknologis menjadi semakin tinggi, kita tentu diharapkan untuk menggunakannya pada sesuatu yang edukatif, inspiratif dan mencerahkan banyak orang, bukan sebaliknya. Pilihan sikap dan tindakan seperti itu tentu dilandasi oleh sikap saling menghormati dan menghargai satu sama lain.

Kerukunan hidup umat beragama tentu merupakan salah satu syarat dasar kemakmuran dan kemajuan masyarkat dan bangsa. Kondisi yang kondusif seperti memungkinkan kita untuk lebih fokus membangun dan mengembangkan potensi terbaik yang kita miliki baik dari segi sumber daya alam dan sumber daya manusia demi kesejahteraan seluruh warga masyarakat Indonesia.

Dalam konteks lokal Manggarai Barat, kehidupan bersama yang harmonis tentu menjadi hal yang sangat penting terutama dalam konteks Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi super premium di Indonesia. Tanpa kehidupan harmonis warga masyarkatnya, maka berbagai investasi yang telah digelontorkan ke Labuan Bajo tidak akan memberikan hasil yang maksimal bagi warga masyarkat.

Sejarah telah mencatat bahwa keharmonisan dan kerukunan umat beragama di Manggarai Barat telah menorehkan hasil yang sangat membanggakan sampai saat ini. Kondisi ini harus tetap dipertahankan dan diwariskan dari generasi ke generasi. Sebagai warga masyarakat dan warga bangsa, kita tentu dipanggil terutama secara etis dan kultural untuk merawat kerukunan hidup bersama seperti ini.

Melalui cara seperrti ini, kita telah mengambil bagian untuk membangun daerah ini dengan baik dan diwariskan ke generasi yang akan datang. Tanggung jawab mulia ini tentu akan menjadi kebanggan kita bersama sekaligus anak cucu kita kelak pasti akan bangga dengan warisan positif yang telah kita torehkan.

Akhirnya, dari lubuk hati terdalam, saya mengucapkan selamaf hari Raya Idul Fitri bagi saudara dan saudariku, teman dan keluarga di seluruh tanah air dan di mana pun berada. Mohon maf lahir dan batin***

Labuan Bajo, 12 Mei 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun